kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejumlah Bank Siapkan Belanja Modal Besar untuk Ekspansi Digital


Sabtu, 05 Maret 2022 / 07:10 WIB
Sejumlah Bank Siapkan Belanja Modal Besar untuk Ekspansi Digital

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan sukses kerek kenaikan pada transaksi digital banking di tengah pandemi. Agar tak kehilangan momentum bank berpacu mengembangkan dan memperkuat layanan teknologi informasi (TI).

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB misalnya, akan merilis super apps DIGI pada Mei 2022. Kemungkinan layanan tersebut akan rilis berbarengan dengan HUT Bank BJB. 

Direktur Information Technology, Treasury & International Banking Bank BJB Rio Lanasier menuturkan super apps itu dibangun untuk mempermudah nasabah dan masyarakat mendapatkan layanan perbankan. 

“Untuk capex super apps ini nilainya sebesar Rp 500 miliar yang digelontorkan secara berkesinambungan. Secara multiyears karena digitalisasi tak mungkin satu tahun satu titik. Targetnya, kita perkuat ekosistem, terutama ASN dan milenial digicash,” kata Rio pada Selasa (1/3). 

Baca Juga: Begini Taksiran Kerugian BCA dan Mandiri Saat Layanan Mobile Banking Alami Kendala

Dia memastikan, perusahaan akan meningkatkan kapasitas hardware hingga 15 juta pengguna. Hal itu dilakukan berdasarkan pertumbuhan yang relatif cepat untuk pengguna layanan digital tersebut.

Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mengalokasikan belanja modal (capex) di kisaran Rp 7 triliun-Rp 8 triliun. Sebagian besar digunakan untuk penguatan saluran digital. 

“BRI menganggarkan capex sekitar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun setiap tahun dan 57% dari anggaran tersebut kami alokasikan untuk capex IT. Jadi kami sedemikian concern terhadap transformasi digital yang basisnya adalah teknologi informasi," kata Direktur Utama BRI Sunarso. 

Pengalokasian itu sejalan dengan visi menjadi The Most Valuable Banking Group in South East Asia pada 2025. Dalam mencapai visi tersebut, BRI terus memperkuat aspek digitalisasi untuk menghasilkan model bisnis baru.

Baca Juga: Penyaluran Dana FLPP Telah Mencapai Rp 2,24 Triliun

Menurut Sunarso, model bisnis baru ini mengandalkan digitalisasi yang dipercaya dapat membawa efisiensi dalam operasional BRI Group. Saat ini, BRI menerapkan konsep hybrid bank yang memastikan masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.

Ada dua tujuan transformasi digital BRI. Pertama  transformasi bisnis proses bagi induk maupun perusahaan anak mendapatkan proses bisnis yang lebih efisien dengan biaya yang lebih murah.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×