Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Nilai itu meningkat 1,83% dibandingkan year on year sebesar Rp 23,5 triliun di Mei 2020. Sektor penopang antara lain dari kredit Multiguna, Kredit Pensiun serta Kredit kredit program pemerintah dan kredit umum lainnya,” paparnya kepada KONTAN.
Lanjutnya, Bank Sumut terus berupaya untuk meningkatkan kredit hingga akhir tahun. Bank Sumut melakukan pendekatan dan ekspansi kredit dengan mengutamakan debitur existing serta menyalurkan kredit kredit program pemerintah.
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit bank masih minus sebesar 1,28% secara year on year (YoY). Pada bulan sebelumnya, kontraksi kredit mencapai 2,28% YoY. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, fungsi intermediasi perbankan masih perlu didorong.
Baca Juga: BRI Raih status The Best Retail Bank versi The Asian Banker
"Di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar, intermediasi perbankan masih kontraksi walaupun sudah menunjukkan perbaikan," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/6).
Dia menjelaskan, perbaikan kredit ini didorong oleh membaiknya permintaan seiring dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi yang tercermin antara lain dari meningkatnya penjualan, pajak yang dibayarkan, dan kemampuan bayar korporasi.
Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit investasi masih terkontraksi 3,2% yoy menjadi Rp 1.432,0 triliun per Mei 2021. Sedangkan kredit modal kerja turun 1,9% yoy menjadi Rp 2.466,8 triliun. Kredit konsumsi mampu tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp 1.613,4 triliun.
Selanjutnya: Dorong edukasi keamanan siber, Bank Sinarmas dan Poltek SSN gelar Wreck-It 2.0
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News