kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah Bank Masih Berupaya Memperkokoh Permodalan


Selasa, 28 Juni 2022 / 06:45 WIB
Sejumlah Bank Masih Berupaya Memperkokoh Permodalan

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tengah tahun, sejumlah perbankan terus memperkuat permodalan. Berbagai strategi mereka persiapkan agar rasio kecukupan modal (CAR) makin kokoh. 

Bank Mantap misalnya, berencana melakukan rights issue pada semester II 2022. Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P. Sinaga berharap aksi rights issue tersebut bisa menghimpun dana di kisaran Rp 500 miliar. 

"Atas modal yang didapatkan, maka akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam ekspansi bisnis ke depan," kata Elmamber, Jumat (24/6). 

Saat ini, rencana aksi korporasi tersebut telah masuk dalam dokumen rencana bisnis yang di-submit ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain rights issue, bank juga akan melakukan efisiensi biaya dana dan biaya operasional melalui digitalisasi layanan.

Baca Juga: BSI Bidik Transaksi Layanan Payment Point di Jaringan Dewan Masjid Indonesia

Melalui strategi tersebut, ia berharap dapat menambah customer based nasabah dan menjaga kualitas layanan yang lebih unggul dibandingkan kompetitor. Efisiensi juga diharapkan memberi dampak terhadap modal melalui peningkatan laba perusahaan. 

Tak cukup sampai situ, bank juga akan prudent dalam penyaluran kredit dan melakukan monitoring ketat atas portofolio kredit existing sehingga NPL tetap terjaga dan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) bisa lebih efisien dan modal menjadi optimal.

Tak berbeda, Bank Ina juga berencana menggelar rights issue pada kuartal IV 2022 untuk memperkuat likuiditas. Perusahaan membidik dana Rp 1 triliun dengan melepas 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

"Rights issue ini untuk memperkuat modal agar dapat memenuhi ketentuan OJK," kata Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu.

Baca Juga: Pangkas Separuh NPL, KB Bukopin (BBKP) Transaksikan Penjualan Aset US$ 183,08 Juta

Nantinya, dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung peningkatan layanan dan produk perbankan kepada nasabah. Dengan begitu, dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 

Selain rights issue, perusahaan juga memperkuat modal dari laba yang ditahan. Melalui strategi tersebut, rasio CAR perusahaan bisa terjaga di level 30% - 40% pada tahun ini. 



TERBARU

×