kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Segera diakuisisi Mega Corpora, analis: Harga saham Bank Harda sudah overbought


Selasa, 03 November 2020 / 22:30 WIB
Segera diakuisisi Mega Corpora, analis: Harga saham Bank Harda sudah overbought

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha Tanah Air Chairul Tanjung (CT) lewat perusahaan miliknya PT Mega Corpora mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI). Pemegang saham Bank Harda yaitu PT Hakimputra Perkasa menjual 3,06 miliar saham atau 73,71% saham yang ditempatkan dan disetor penuh ke Mega Corpora.

Jika mengacu harga penutupan perdagangan BBHI Senin (2/11) seharga Rp 165 per saham, nilai akuisisi sekitar Rp 509 miliar. Tapi, bisa jadi harga akuisisi di bawah itu, jika penentuan harga saham terdiskon, dengan berbagai pertimbangan negosiasi kedua belah pihak. 

Sebab, per Selasa (3/11) harga saham Bank Harda telah terbang menyentuh level auto reject atas (ARA) pasca keluarnya kabar tersebut hingga naik ke level Rp 222 per saham. Menurut beberapa analis yang dihubungi Kontan.co.id, harga saham BBHI memang sudah terlampau tinggi. 

Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas menilai saat ini saham BBHI sudah sangat overbought atau sudah naik signifikan dan mencapai titik jenuh karena aktifitas pembelian yang cukup besar. Tentunya, dalam kondisi ini biasanya investor akan melakukan aksi profit taking terhadap saham tersebut. 

"Sekarang BBHI sudah sangat overbought, maka dari itu secara teknikal sudah tergolong tinggi harga sahamnya," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11). 

Dia juga menambahkan, bila melihat dari sisi price earning ratio (PER) saham BBHI sudah ada di level 37,08. Angka itu sudah sangat tinggi mengingat PER industri saat ini ada pada level 14,8. 

Baca Juga: Penuhi aturan modal minimal dalam POJK 12, dua bank ini segera lakukan konsolidasi

Kenaikan itu sangat dimungkinkan karena ada sentimen positif pasca rencana akuisisi oleh CT. "Jika hari ini telah menguat secara signifikan, bagi para traders tentu disarankan untuk profit taking," terangnya. 

Kemudian, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma memandang saat ini nilai buku per saham Bank Harda atau Book Value Per Share (BVPS) ada pada kisaran Rp 83. Dia menyebut, bila proses akuisisi memakai harga saham perusahaan tentu sudah sangat mahal. 

"Jadi kalau pakai harga kemarin pun sebenarnya sudah tidak murah. Apalagi harga hari ini," kata Suria. 

Maka dari itu, bisa saja kalau CT bakal membeli Bank Harda dengan harga yang lebih murah alias diskon. Sebab menurut Suria, bila harganya terlalu mahal maka bisa saja pembeli dalam hal ini CT menjadi tidak berminat. 

Hanya saja, perihal harga pembelian dalam proses akuisisi tentunya sangat bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak. "Semua kembali lagi ke value yang dianggap fair dan seberapa urgent dana baru ini dibutuhkan," pungkasnya. 

Apalagi bukan hanya modal inti Rp 1 triliun di tahun ini yang harus jadi perhatian bank. Melainkan minimal modal sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2022, artinya nilai harga beli dalam kesepakatan akan mengacu pada prospek pemenuhan ketentuan tersebut. 

Selanjutnya: Chairul Tanjung akuisisi 73,71% saham Bank Harda, ini kisaran dana yang disiapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×