Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Selanjutnya, pemulihan bergerak ke sektor durable goods dan yang terkait, seperti: industri manufaktur, angkutan darat dan logistik, dan pertambangan. Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, konstruksi, dan properti.
Menurutnya, komoditas seperti, CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, menjadi faktor penting membantu recovery perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas seperti, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah sangat tinggi.
""Ke depan, harga-harga komoditas masih akan di level yang relatif tinggi sampai 2022 walaupun akan sedikit terkoreksi dari harga spot market saat ini," kata Andry.
Baca Juga: Bank Mandiri prediksi transaksi kartu e-Money pada Bulan Mei akan turun
Dengan berbagai perkembangan terakhir, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan positif di triwulan II di atas 6% (baseline figure), dan dapat tumbuh pada 4.4% untuk keseluruhan tahun.
Namun, Andry menegaskan pemulihan ekonomi hanya dapat berjalan lancar apabila penyebaran kasus COVID19 dapat ditekan, dan jumlah vaksinasi dapat terus ditingkatkan.
Penerapan prokes yang ketat juga perlu dilanjutkan mengingat masih ada ancaman varian virus baru yang memicu kembali meningkatnya kasus COVID-19 global.
Selanjutnya: Bank Sulselbar optimistis target pertumbuhan laba tahun 2021 bisa tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News