kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sayonara batubara, 190 negara dan organisasi sepakat tinggalkan bahan bakar fosil ini


Kamis, 04 November 2021 / 21:25 WIB
Sayonara batubara, 190 negara dan organisasi sepakat tinggalkan bahan bakar fosil ini

Sumber: GOV.UK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - GLASGOW. Sebanyak 190 negara dan organisasi sepakat untuk segera meninggalkan batubara sebagai bahan bakar dalam pertemuan COP26, Rabu (3/11).

Semuanya juga berkomitmen untuk menghentikan pembangkit listrik berbasis batubara dan berhenti membangun pembangkit listrik tenaga uap baru

Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) berlangsung di Glasgow pada 31 Oktober-12 November mendatang. Inggris bertindak sebagai tuan rumah dalam pertemuan kali ini.

Batubara diakui sebagai bahan bakar fosil yang paling berpolusi. Emisi gas rumah kaca dari pembakarannya adalah kontributor tunggal, dan terbesar, terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Dampingi Jokowi, Menko Airlangga paparkan rangkaian agenda COPS 26 di Glasgow

Dilansir dari situs GOV.uk, Pemerintah Inggris mengatakan, para penandatangan perjanjian COP26 berkomitmen untuk mengakhiri semua investasi pembangkit listrik tenaga batubara baru di dalam negeri dan internasional, serta dengan cepat meningkatkan pembangkit energi bersih.

Negara-negara yang berpartisipasi juga berkomitmen untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batubara secara bertahap pada 2030-an untuk ekonomi besar, dan 2040-an untuk ekonomi kecil.

Negara, seperti Polandia, Vietnam, Mesir, Chili dan Maroko, mengumumkan komitmen yang jelas untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batubara.

"Akhir dari batubara sudah di depan mata. Dunia kini bergerak ke arah yang benar, siap untuk menutup nasib batubara dan merangkul manfaat bagi lingkungan dan ekonomi dengan membangun masa depan yang didukung oleh energi bersih," kata Kwasi Kwarteng, Menteri Negara Bidang Bisnis dan Energi Inggris.

Powering Past Coal Alliance, kampanye internasional yang bertujuan untuk menghapus batubara, mengaku telah mendapatkan 28 anggota baru, termasuk Ukraina, yang berjanji untuk berhenti menggunakan bahan bakar tersebut pada 2035.

Menuju dunia yang bersih dan bebas bencana

Membawa dunia menjauh dari batubara dianggap penting untuk mencapai target iklim yang telah disepakati secara global melalui Paris Agreement, termasuk membatasi pemanasan global hingga ambang 1,5 derajat Celcius untuk mencegah bencana.

Baca Juga: China targetkan kurangi konsumsi batubara pembangkit listrik rata-rata 1,8% di 2025

China, Jepang, dan Korea Selatan, tiga pemodal publik batubara terbesar, telah berkomitmen untuk mengakhiri pembiayaan luar negeri untuk pembangkit listrik tenaga uap pada akhir tahun 2021. 

Untuk memenuhi tujuan Paris Agreement, transisi global ke energi bersih perlu berkembang 4 hingga 6 kali lebih cepat dari saat ini. Menghapus batubara secara bertahap dan memberikan transisi yang cepat dan inklusif ke energi bersih sangat penting untuk mewujudkan target tersebut.

Kampanye transisi energi COP26 difokuskan pada percepatan dekarbonisasi sektor listrik dengan menghapus batubara secara bertahap dan mendukung peningkatan cepat energi terbarukan.

Upaya mendasar yang harus dilakukan adalah membuat semua negara menyadari bahwa energi terbarukan adalah pilihan paling menarik untuk pembangkit listrik baru di masa depan.

Selanjutnya: Indonesia terlibat aktif di KTT G20 dan COP26, pengusaha optimistis pada ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×