Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan awal 2021 menjadi momentum untuk memulihkan sektor pariwisata. Meski begitu, dia pun menyebut pemulihan sektor ini tak harus menunggu vaksin Covid-19 tersedia.
"Kita akan duduk kembali merancang kebangkitan kita, tetapi kita tidak perlu menunggu vaksin, karena kita ada upaya 3M plus K4 di sektor pariwisata yang kita gerakkan terus," ujar Sandiaga dalam konferensi pers virtual akhir tahun, Selasa (29/12).
3M dimaksud adalah menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan. Sementara K4 adalah Kebersihan, kesehatan, keselamatan juga keberlanjutan lingkungan hidup atau yang sering disebut CHSE.
Baca Juga: Hindari penumpukan arus lalu lintas, Kemenhub imbau pemudik pulang lebih awal
Lebih lanjut, Sandiaga menyebut bahwa pemulihan kesehatan dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus berjalan secara simultan. Karenanya, dia berharap penularan virus Covid-19 bisa terus ditekan.
Adanya vaksin Covid-19 yang diperkirakan tersedia di kuartal I 2021 pun diharapkan bisa menjadi harapan untuk mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sandiaga juga menyebut, adanya Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sementara, terdapat sekitar 34 juta masyarakat Indonesia yang tergantung atas sektor ini.
Dia juga menyebut pemerintah sudah melakukan berbagai mitigasi pandemi Covid-19. Upaya tersebut mulai dari menyediakan program perlindungan sosial, program padat karya hingga program stimulus.
Baca Juga: Kemendag hadapi 37 kasus trade remedies selama pandemi, ini kata pengusaha
"Tahun 2020 ini mengharuskan kita untuk bertahan dan berbenah untuk menatap 2021. Program-program sesuai amanah dari presiden sudah dilakukan, program perlindungan sosial, program padat karya dan program stimulus. Memang belum optimal tetapi ini sudah mulai dirasakan," kata Sandiaga.
Selanjutnya: Tahun depan salurkan bansos tunai, pemerintah ingatkan jangan untuk beli rokok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News