Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Misalnya, mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun energi terbarukan. Selain itu, kerjasama lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan kehidupan masyarakat di wilayah Indonesia juga perlu terus diperkuat.
Mencairnya salju abadi di Puncak Jaya, Papua, merupakan bukti nyata bagaimana perubahan iklim memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan.
Dilansir dari Kompas.com (12/3/2022), fenomena salju di Puncak Jaya, Papua merupakan hal yang unik karena Indonesia tidak memiliki musim salju. Kemunculan salju di puncak ketinggian 4.884 mdpl itu disebabkan oleh temperatur puncak yang sangat dingin.
Di sana, temperatur udara akan turun 1 derajat untuk tiap ketinggian 100 meter. Dengan ketinggian gunung 4.884 mdpl, temperatur di Puncak Jaya akan turun sekitar 49 derajat celsius dari temperatur di permukaan laut.
Sebagai contoh, jika temperatur di pantai 30 derajat celsius, maka temperatur di Puncak Jaya berkisar -19 derajat celsius. Temperatur suhu tersebut yang menyebabkan Puncak Jayawijaya diselimuti salju, bahkan salju abadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salju Abadi di Puncak Jaya Terancam Punah, BMKG Ungkap Penyebab dan Dampaknya"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Farid Firdaus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News