Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham bank-bank mini bergerak liar menjelang rencana pelaksanaan rights issue mereka. Bank-bank ini harus menambah modal untuk memenuhi aturan modal inti minimum Rp 2 triliun yang wajib dipenuhi akhir tahun 2021.
Para pelaku pasar tampaknya tengah menanti siapa investor yang akan masuk ke bank-bank kecil tersebut. Saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) misalnya ditutup naik 5,2% ke level Rp 3.020 pada perdagangan Senin (15/11). Dalam sepekan, saham bank ini telah melonjak 47,3%.
Saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) ditutup menguat 7,2% ke level Rp 238 dan dalam sepekan telah melonjak 22,1%. Saham PT Bank Aladin Syariah tbk (BANK) naik 1,8% ke level Rp 2.770 dan dalam sepekan sudah meningkat 14%.
Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) ditutup melonjak 20,8% ke level Rp 1.855 dan dalam sepekan sudah naik 27,5%. Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) ditutup naik 1,6% ke level Rp 7.750 dan dalam sepekan meningkat 12,3%
Baca Juga: Kinerja makin membaik, kerugian Bank KB Bukopin (BBKP) menipis pada Kuartal III
Hanya saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Bank Amar Indonesia Tbk dan PT Bank Bisnis Indonesia Tbk (BBSI) yang tak banyak bergerak. BACA hari ini ditutup stagnan di level Rp 300 dan dalam sepekan telah terkoreksi 3,2%. AMAR terkoreksi 0,6% ke level Rp 300 dan dalam sepekan hanya naik 2%. BBSI ditutup minus 0,8% ke level Rp 5.850 dan dalam sepekan telah koreksi 1,3%.
Ellen May, Analis Pasar Modal dan CEO Emtrade menilai semua saham-saham bank kecil yang menjadi bank digital menarik tetapi hanya untuk trading jangka pendek dan menengah.
Namun, yang paling menarik menurutnya untuk di-trading adalah BBYB, ARTO dan BANK. Pasalnya, emiten-emiten ini memiliki ekosistem yang bagus dan besar. "Tiga bank ini menarik karena lebih steady uptrend-nya," kata Ellen pada Kontan.co.id, Senin (15/11). Sementara bank lainnya seperti BNBA dan BACA menurutnya agak beresiko karena fluktuasi pergerakan sahamnya tinggi sekali.
Bank Ganesha telah mengumumkan akan rights issue dengan menerbitkan saham baru 5,59 miliar atau 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Aksi korporasi ini akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021.