Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pesawat tak berawak Rusia dilaporkan menyerang kota-kota Ukraina dan merusak sejumlah bangunan termasuk sebuah blok apartemen.
Namun, serangan darat selama berbulan-bulan di kota timur Bakhmut dapat terhenti karena perlawanan sengit dari para pembela Ukraina.
Menurut intelijen militer Inggris, serangan Rusia di kota itu bisa kehabisan tenaga karena perlawanan gigih dari pasukan Ukraina di sana. Meskipun begitu, masih ada bahaya bahwa garnisun Ukraina di Bakhmut dapat dikepung.
Bakhmut telah menjadi tujuan utama Rusia, yang melihat kota itu sebagai batu loncatan untuk menyelesaikan penaklukannya atas wilayah timur Donbas.
Baca Juga: Xi Jinping Meninggalkan Moskow, Drone Rusia Gempur Ukraina
Dalam upaya untuk membangkitkan semangat para pasukan, kantor Presiden Ukraina merilis video Presiden Zelenskiy membagikan medali kepada pasukan yang berada di dekat garis depan Bakhmut.
Sementara itu, pada Rabu malam, sirene serangan udara terdengar di ibu kota Kyiv dan sebagian wilayah utara Ukraina. Militer Ukraina melaporkan telah menembak jatuh 16 dari 21 drone bunuh diri Shahed buatan Iran.
Namun, di beberapa kota lain, seperti Zaporizhzhia dan Rzhyshchiv, serangan rudal dan drone menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan lainnya.
Keluarnya konflik ini diperkirakan akan memakan biaya besar untuk Ukraina. Kelompok internasional memperkirakan bahwa pembangunan kembali Ukraina akan menelan biaya US$ 411 miliar, lebih dari 2,6 kali lipat produk domestik bruto Ukraina tahun 2022.
Oleh karena itu, dunia membutuhkan persatuan dan tekad yang lebih besar untuk mengalahkan teror Rusia lebih cepat dan melindungi nyawa warga Ukraina.
Baca Juga: Putin: Proposal dari China Akan Jadi Dasar Perdamaian di Ukraina
Di tengah konflik ini, Staf Umum militer Ukraina mengatakan bahwa pembela Ukraina telah memukul mundur banyak serangan musuh sepanjang waktu di sekitar Bakhmut, Bohdanivka, dan Predtechyne. Meskipun masih ada bahaya, potensi ofensif Rusia di Bakhmut menurun.
Sementara itu, perlawanan gigih para pembela Ukraina di Bakhmut menjadi harapan untuk menghentikan serangan Rusia dan mempertahankan wilayah Ukraina dari invasi asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News