kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia melihat potensi ancaman keamanan baru dari AS di Kutub Utara


Minggu, 02 Mei 2021 / 05:30 WIB
Rusia melihat potensi ancaman keamanan baru dari AS di Kutub Utara

Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan kekhawatirannya atas kehadiran militer AS di Samudra Arktik alias Kutub Utara.

Meningkatnya kehadiran militer AS di kawasan Euro-Arktik dianggap bisa mengancam keamanan regional. Belum lagi, AS akan membawa serta aliansi NATO mereka.

Zakharova menjelaskan bahwa upaya AS baru-baru ini untuk membangun pangkalan militer di Norwegia jelas jadi langkah awal AS untuk mengusik kawasan tersebut.

"Washington mendapatkan hak untuk memanfaatkan wilayah di Norwegia untuk penempatan pasukannya, latihan militer, merawat armada tempur, dan sebagainya. Semuanya sedang disajikan oleh otoritas Norwegia," ungkap Zakharova, seperti dikutip TASS.

Baca Juga: Biden ke Putin: Meski AS tidak mencari eskalasi, tindakan Rusia memiliki konsekuensi

Pada 16 April lalu, AS dan Norwegia melakukan penandatanganan perjanjian terbaru tentang kerja sama militer. Hal ini disebut sebagai upaya peningkatan kontribusi Norwegia kepada NATO.

Zakharova menyoroti kepemimpinan politik Norwegia yang meyakinkan masyarakat bahwa peningkatan kehadiran militer AS di wilayahnya adalah normal.

Melanggar prinsip perdamaian

Rusia menilai Norwegia telah melanggar prinsipnya sendiri yang melarang penempatan pangkalan militer asing di wilayahnya selama masa damai.

Baca Juga: Biden: Saya menanggapi dengan cara langsung terhadap campur tangan Rusia

"Sekarang kita melihat contoh lain dari penghapusan bertahap Oslo atas kebijakan pembatasan diri, yang sejalan dengan meningkatnya potensi militer nasional," tambah Zakharova.

Zakharova turut menyoroti meningkatnya pengeluaran pertahanan Norwegia sebesar 30% sejak kabinet baru bertugas pada 2013.

Secara sadar Rusia melihat upaya aktif NATO untuk hadir di Kutub Utara, terutama di dekat perbatasan Rusia. Tindakan tersebut dianggap sebagai aksi yang disengaja, sejalan dengan upaya penghancuran perjanjian Rusia-Norwegia.

"Rusia tetap terbuka untuk dialog yang setara dan konstruktif tentang penguatan kepercayaan dan keamanan di kawasan, dan kami berulang kali memberi tahu pihak Norwegia," lanjutnya.

Selanjutnya: Pertama sejak 2008 kapal Penjaga Pantai AS berlayar ke Laut Hitam, Rusia pantau ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×