Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memperkuat modal terus berlanjut. Kini, Bank Neo bakal melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dalam penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI alias rights issue.
“Perseroan dengan ini melakukan PUT Kepada Pemegang Saham Perseroan untuk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PHMETD) VI sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham,” mengutip Prospektus PUT VI Bank Neo Commerce pada Senin (21/3).
Manajemen menyatakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD VI, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat modal inti.
Juga untuk modal kerja pengembangan Usaha Perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
Baca Juga: Perbankan Perkuat Modal Lewat Rights Issue, Investor Lama Siap Menyerap Haknya
Agar rencana ini berjalan dengan mulus, BBYB akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 28 Mei 2021. Sedangkan tanggal Efektif rights issue ini pada 28 April 2022.
Pada akhir tahun lalu, manajemen sudah menyebut-nyebut terkait aksi rights issue ini. Perseroan membidik dana segar sebesar Rp 5 triliun.
Sebelumnya, Tjandra Gunawan, Direktur Utama Bank Neo Commerce mengatakan, rights issue tersebut direncanakan akan digelar pada kuartal I 2022. Penambahan modal itu dilakukan sejalan dengan pertumbuhan bisnis perseroan dan prediksi perseroan bahwa digitalisasi di Indonesia akan semakin masif ke depan.
"Kami bukannya hobby membesarkan capital. Tapi rencana rights issue ini karena sejalan dengan pertumbuhan bisnis kami dan kami prediksi 2022-2023 akan terjadi lebih masif lagi digitalisasi di Indonesia," kata Tjandra kala itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News