Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memenuhi modal inti yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sederet bank kecil menggelar aksi rights issue. Investor lama pun menyatakan kesiapan untuk menyerap haknya.
Pasalnya, perbankan di Tanah Air yang tercatat sebagai emiten masih banyak yang harus melakukan penguatan modal guna memenuhi tenggat waktu aturan modal inti minimun Rp 3 triliun di akhir 2022.
Berdasarkan penelusuran KONTAN, masih terdapat 31 bank umum swasta yang modal intinya di bawah Rp 3 triliun per September 2021. Sebanyak 19 bank di antaranya sudah melantai di bursa saham. Artinya, penambahan modal harus melalui bursa.
Bank Amar misalnya baru memiliki modal inti senilai Rp 1,01 triliun per September 2021. Begitupun dengan Bank Ganesha memiliki modal inti bank ini tercatat sebesar Rp 1,05 triliun hingga September 2021.
PT Equity Development Investment Tbk misalnya, selaku Pemegang Saham Utama dan Pengendali Bank Ganesha (BGTG) telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD. Equity Development memiliki hak 1,66 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham dengan nilai sebesar Rp 333,64 miliar.
Bank Ganesha tengah menggelar rights issue ini dengan merilis 5,58 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 200 per saham. Maka, Bank Ganesha akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,11 triliun.
Baca Juga: Bank Amar Tetapkan Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp 173 per Saham
Bila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan.
Jika setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham maka Equity Development Investment akan mengambil sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham atau senilai Rp 666,35 miliar.
“Apabila masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel. Sehubungan dengan hal tersebut Equity Development Investment telah melakukan penyetoran pada rekening khusus Perseroan pada tanggal 24 Desember 2021 sebesar Rp 1 triliun,” mengutip Prospektus Rights Issue Bank Ganesha pada Kamis (17/2).
Begitupun dengan Tolaram Group Inc sebagai pemegang saham pengendali Bank Amar yang juga akan menunaikan haknya. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini memiliki memiliki hak untuk memperoleh 1,73 miliar saham baru yang akan diterbitkan Bank Amar.
Bank bersandi saham AMAR ini akan merilis 5,78 miliar saham ini mematok harga pelaksanaan rights issue ini sebesar Rp 173 per saham. Adapun, jumlah dana yang akan diterima Perseroan dari PMHMETD I ini mencapai Rp 1 triliun.
“Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Amar Indonesia Tbk tanggal 20 Januari 2022 dan Bukti Setoran Dana tanggal 10 Januari 2022, Tolaram menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan saham Tolaram dalam Perseroan,” mengutip Prospektus Rights Issue Bank Amar pada Kamis (17/2).