kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rest in peace Diego Maradona!


Kamis, 26 November 2020 / 10:14 WIB
Rest in peace Diego Maradona!

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Diego Maradona meninggal pada Rabu (25/11/2020) di rumahnya di Argentina setelah menderita serangan jantung. Kabar duka tentang Diego Maradona tersebut diungkapkan oleh pengacaranya. Saat meninggal dunia, Maradona berusia 60 tahun.

Reuters memberitakan, Diego Maradona sangat dicintai di tanah airnya setelah memimpin Argentina meraih kejayaan Piala Dunia pada 1986 dan dipuja di Italia karena membawa Napoli meraih dua gelar Serie A. Sosok Maradona adalah pemain berbakat unik yang bangkit dari jalanan keras Buenos Aires untuk mencapai puncak di karir olahraganya.

Diego Maradona baru-baru ini berjuang melawan masalah kesehatan dan menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural beberapa minggu lalu.

Melansir Reuters yang mengutip informasi dari kenalan dekat mantan pemain sepak bola itu, Diego Maradona menderita serangan jantung di rumahnya di pinggiran Buenos Aires pada Rabu. Kematiannya dikonfirmasi oleh pengacaranya.

Baca Juga: Maradona tetap dirawat di rumah sakit usai operasi karena kebingungan

Di Buenos Aires, orang-orang mulai turun ke jalan untuk meratapi putra kesayangan bangsa, berkumpul di lingkungan San Andres di mana Diego Maradona tinggal dan juga di La Plata tempat di mana dia baru-baru ini menjadi direktur teknis untuk tim lokal Gimnasia y Esgrima.

Pemerintah Argentina telah mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Maradona.

Presiden Alberto Fernandez mengatakan dalam sebuah tweet, “Anda membawa kami ke titik tertinggi di dunia, dan membuat kami sangat bahagia. Anda adalah yang terhebat dari semuanya. Terima kasih telah bersama kami, Diego. Kami akan merindukanmu sepanjang hidup kami."

Di Argentina, Diego Maradona telah lama dipuja sebagai El Dios' atau Dewa. Di stasiun metro Buenos Aires, baliho digital menggantikan pesan tentang kereta api dengan kata-kata: "Gracias Diego".

Memikat dunia

Selain banyak penampilan yang memenangkan pertandingan, Diego Maradona memikat dunia dengan keterampilan juggling bola yang pertama kali dia tunjukkan sebagai pemain bola saat berusia 12 tahun.

Tapi sisi lain Diego Maradona muncul di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, di mana dia dipulangkan setelah gagal dalam tes doping.

Gol terakhirnya untuk Argentina terjadi pada turnamen melawan Yunani di Boston dan dia merayakannya dengan berteriak marah ke kamera televisi.

Pele, pesepakbola Brasil yang dianggap sebagai satu-satunya pemain yang mendekati level keahlian Maradona, dengan cepat memberi penghormatan kepada pemain Argentina itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×