Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Turkiye pada Jumat (7/11/2025) mengumumkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta sejumlah pejabat tinggi Israel atas tuduhan genosida di Jalur Gaza.
Menurut Kantor Kejaksaan Istanbul, total ada 37 orang yang menjadi target surat perintah penangkapan, sebagaimana dilaporkan AFP. Dalam daftar tersebut termasuk Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Eyal Zamir.
Turkiye menuduh para pejabat itu melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan secara sistematis di Gaza. Pernyataan resmi juga menyinggung serangan Israel terhadap Rumah Sakit Persahabatan Turkiye-Palestina yang dibangun oleh pemerintah Turkiye dan dibom pada Maret lalu.
Baca Juga: Biaya Haji 2026 Turun: Simak Rincian & Jadwal Pelunasannya Mulai November Ini
Turkiye selama ini dikenal sebagai salah satu pengkritik paling keras perang Israel di Gaza. Tahun lalu, Ankara bahkan bergabung dengan gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Sejak 10 Oktober 2025, gencatan senjata diberlakukan di Gaza sebagai bagian dari rencana perdamaian regional yang digagas Presiden AS Donald Trump.
Tonton: OTT, KPK Tangkap Bupati Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Hamas Dukung Langkah Turkiye
Hamas, penguasa de facto Jalur Gaza, menyambut baik langkah Turkiye. Dalam pernyataannya, Hamas menyebut keputusan tersebut sebagai “langkah terpuji” yang menegaskan ketulusan rakyat dan pemimpin Turkiye dalam menjunjung nilai keadilan, kemanusiaan, dan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Juara Dunia, Atlet Angkat Besi Akan Dilantik Jadi Letda TNI, Cek Gaji Tentara 2025
Israel Murka, Sebut Langkah Turkiye Sebagai Sandiwara Politik
Langkah Turkiye ini mendapat kecaman keras dari Israel. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyebut tuduhan tersebut sebagai “sandiwara pencitraan terbaru dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.”
“Israel dengan tegas menolak, dengan rasa jijik, tuduhan tidak berdasar tersebut,” kata Saar dalam pernyataannya di platform X (sebelumnya Twitter).
Ia juga menuding bahwa sistem peradilan di Turkiye telah menjadi alat politik Erdogan, mengingatkan kasus penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu pada Maret lalu yang dinilai bermotif politik.
Ambisi Turkiye Jadi Bagian Pasukan Internasional di Gaza
Turkiye diketahui berambisi menjadi bagian dari pasukan stabilisasi internasional di Gaza pascaperang, sesuai dengan rencana perdamaian Trump. Namun, Israel menolak keras keterlibatan Turkiye karena dianggap terlalu dekat dengan Hamas dan tidak netral.
Israel menegaskan bahwa tuduhan genosida yang dilayangkan oleh sejumlah negara, lembaga PBB, maupun organisasi nonpemerintah adalah palsu dan bermotif politik.
Selanjutnya: BLT Kesra Rp 900.000 Cair November 2025, Cek Pencairannya Lewat Bank atau Kantor Pos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













