kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Ragu dengan vaksin China, Thailand bakal campur vaksin Sinovac dengan AstraZeneca


Selasa, 13 Juli 2021 / 11:58 WIB
Ragu dengan vaksin China, Thailand bakal campur vaksin Sinovac dengan AstraZeneca
ILUSTRASI. Thailand akan menggunakan AstraZeneca sebagai dosis kedua bagi mereka yang menerima Sinovac sebagai dosis pertama. REUTERS/Soe Zeya Tun

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand akan menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc sebagai dosis kedua bagi mereka yang menerima suntikan Sinovac sebagai dosis pertama. Langkah ini diambil Thailand dalam upaya meningkatkan perlindungan.

Melansir Reuters, langkah ini merupakan campuran vaksi pertama di dunia yang diumumkan secara publik dari vaksin China dan vaksin yang dikembangkan Barat. Alasannya, studi pendahuluan baru di Thailand menimbulkan keraguan tentang perlindungan jangka panjang dari dua dosis Sinovacvaccine.

"Ini untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit ini," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul kepada wartawan.

Dia menambahkan bahwa dosis kedua AstraZeneca akan diberikan tiga atau empat minggu setelah suntikan pertama Sinovac.

Baca Juga: Memo bocor di Thailand, banyak yang ragu kemanjuran vaksin Sinovac

Belum ada penelitian khusus tentang pencampuran Sinovac dan AstraZeneca yang dirilis. Akan tetapi, semakin banyak negara yang tengah berupaya untuk melakukan campuran dan kecocokan vaksin yang berbeda atau memberikan dosis penguat ketiga (booster) di tengah kekhawatiran varian baru dan lebih menular.

Pengumuman itu muncul sehari setelah kementerian kesehatan Thailand mengatakan 618 pekerja medis dari 677.348 personel yang menerima dua dosis vaksin Sinovac terinfeksi dari April hingga Juli. Seorang perawat juga dikabarkan meninggal dunia.  

Tak hanya di Thailand, Indonesia juga telah melaporkan infeksi terobosan di antara pekerja medis dan garis depan yang sepenuhnya diinokulasi dengan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Kontes ratu kecantikan di Thailand menjadi klaster penularan Covid-19

Thailand sekarang berencana untuk memberikan suntikan penguat vaksin mRNA impor kepada pekerja garis depan - yang disuntikkan Sinovac impor sebelum vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal tersedia pada bulan Juni. Indonesia sedang mempertimbangkan booster serupa.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×