kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pulang dari AS, Bahlil Lahadalia bawa pulang US$ 350 juta komitmen investasi


Kamis, 15 Juli 2021 / 07:45 WIB
Pulang dari AS, Bahlil Lahadalia bawa pulang US$ 350 juta komitmen investasi

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill, Senin (12/7) di Washington DC dalam rangkaian kunjungan kerja ke Amerika Serikat. 

Bahlil menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah memasuki babak baru setelah dilakukan perubahan fundamental. Setelah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang merupakan gabungan dari 79 Undang-Undang, Pemerintah Indonesia mengimplementasikannya secara bertahap agar iklim investasi semakin kondusif. 

“BKPM juga sudah menjadi Kementerian dan mendapat kewenangan penuh untuk menerbitkan perizinan berusaha secara terpusat. Hal ini dalam rangka memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi,” kata Bahlil dalam keterangannya, Rabu (14/7).

Menteri Investasi/Kepala BKPM juga kembali mengingatkan bahwa sesuai dengan amanat UUCK, bahwa investor besar memiliki kewajiban untuk berkolaborasi dengan pengusaha UMKM setempat di daerah supaya dapat tumbuh bersama-sama. 

Baca Juga: Cari investor, Bahlil terbang ke New York meski ada pandemi

“Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya,” imbuh Bahlil.

Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill memaparkan prospek diversifikasi investasi Cargill di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menurut David masih merupakan tujuan investasi yang sangat atraktif. 

David juga menyampaikan bahwa Cargill, yang telah berada di Indonesia sejak tahun 1974, memiliki rencana perluasan dan investasi baru dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang senilai US$ 350 juta.

Baca Juga: Wamendag sebut sektor industri mendominasi ekspor Indonesia di bulan Mei 2021

Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha US$ 50 juta. pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai US$ 100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022, dan fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai US$ 200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022. 

“Cargill selama ini bekerja sama erat dengan pengusaha lokal dan menengah kecil di lokasi investasi, dan akan terus berkomitmen untuk itu,” ucap David saat menyampaikan komitmen Cargill pada investasi selanjutnya. 

David juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan terobosan regulasi untuk investasi. “Inovasi dalam simplifikasi peraturan, transparansi, dan percepatan perizinan merupakan hal-hal penting dalam perizinan berusaha dan menjadi isu kunci untuk menggerakkan investasi, khususnya dalam peringkat Ease of Doing Business (EoDB),” tambah David. 

Cargill merupakan perusahaan global yang berbasis di Minnesota dengan 155.000 karyawan tersebar di seluruh dunia dan memiliki misi menyediakan nutrisi untuk dunia.

Hadir di Indonesia sejak 1974, Cargill merintis dengan mendirikan sebuah pabrik pakan ternak di Bogor, Jawa Barat hingga kini merambah di industri minyak kelapa sawit, protein, pemanis, pemrosesan kakao dan kopra. Saat ini, kantor pusat Cargill berlokasi di Jakarta dengan lebih dari 20.000 pegawai yang tersebar di 60 lokasi di Indonesia. 

Selanjutnya: Kementerian Investasi siap fasilitasi kendala investasi di Sulawesi Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×