Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Pada 26 November 2021 lalu, PTPN V untuk pertama kalinya menyediakan dan melepas bibit sawit unggul bersertifikat kepada para petani di Koperasi Unit Desa (KUD) Mojopahit Jaya, Desa Sari Galuh, Kampar, Provinsi Riau. Dalam kegiatan ini dilakukan tanam perdana di lahan petani seluas 879 Ha
Tercatat mulai 2020 hingga akhir November 2021 ini, sebanyak 1,1 juta dari total 1,4 juta bibit telah dibeli oleh petani sawit swadaya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PTPN V atas program peremajaan sawit rakyat tersebut. "PTPN telah menjadikan para petani, yang selama ini diposisikan lemah, kini sebagai mitra. PTPN telah berubah, PTPN hadir untuk sawit rakyat. Kebijakan yang diambil direksi adalah kebijakan luar biasa. Ketika banyak perusahaan mengontrol bibit sawit unggul kepada petani, PTPN malah buka lebar," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke KUD Mojopahit Jaya, Menteri BUMN juga memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program pendanaan UMK bagi 33 petani plasma PTPN V sebesar Rp2,5 miliar.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN III M Abdul Ghani Peremajaan Sawit Rakyat yang dijalankan PTPN V merupakan dukungan penuh dari PTPN Group yang telah menjadi salah satu Program Strategis Nasional sebagai upaya Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit, dengan menjaga luasan lahan, agar perkebunan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan yang terjadi demi peningkatan kesejahteraan petani sebagai mitra strategis.
Baca Juga: Akselerasi pemulihan ekonomi, PTPN V dorong Siak sebagai kawasan ekowisata
Ghani menambahkan bahwa peremajaan perkebunan sawit masyarakat mendesak untuk dipercepat mengingat tingginya disparitas produktivitas antara petani dan korporasi.
"Sebagai perbandingan produktivitas CPO (Crude Palm Oil) petani hanya berkisah 3 ton CPO/Ha/tahun. Sementara di perusahaan itu mencapai 5-7 ton CPO/Ha/tahun. Ini yang menjadi pertimbangan kita agar proses peremajaan perlu diakselerasi," tambah Ghani.
Dia mengatakan, sebanyak 212.396 Ha perkebunan sawit rakyat atau plasma yang bermitra dengan Perkebunan Nusantara Group di seluruh penjuru Indonesia menghadapi persoalan serupa.
Sehingga, ia pun mendorong Holding Perkebunan Nusantara untuk terus aktif melakukan peremajaan sawit rakyat di lingkungan perusahaan. Untuk periode 2019-2022, PTPN III menargetkan peremajaan sawit seluas 42.182 Ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News