kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Produsen mamin berupaya optimalkan penjualan di bulan puasa


Rabu, 14 April 2021 / 09:35 WIB
Produsen mamin berupaya optimalkan penjualan di bulan puasa

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memilih fokus untuk meningkatkan penetrasi produk makanan dan minuman yang bersifat musiman (seasonal) dalam menyambut bulan Ramadan tahun 2021.

Direktur Garudafood Putra Putri Jaya Paulus Tedjosutikno mengatakan, sejak awal tahun ini, GOOD telah menyiapkan produk seasonal untuk menyambut momen Ramadan dan Lebaran Idulfitri. Misalnya, produk dalam kemasan toples seperti Gery Butter Cookies dan Gery Egg Roll serta produk kemasan kaleng seperti Chocolatos Dark Premium Edition, Chocolatos Gold Edition, Chocolatos Hollanda Wafer, Gery Hollanda Butter Cookies, dan Gery Wafer Roll dan Ekstrudat.

“Namun demikian, di Ramadan kali ini, Garudafood tidak menambah kapasitas produksi dan tidak menargetkan pertumbuhan penjualan, sehingga pertumbuhan setidaknya akan sama dibandingkan tahun lalu,” papar dia, hari ini.

Manajemem GOOD memiliki berbagai cara untuk memaksimalkan penjualan produk saat Ramadan dan Idulfitri di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui toko resmi dengan memanfaatkan fitur official store di beberapa platform e-commerce.

Baca Juga: Ramadan, penjualan emiten retail bisa tumbuh hingga 50%

GOOD juga memanfaatkan diversifikasi produk yang terdiri dari 7 merek utama, yakni Garuda, Gery, Chocolatos, Leo, Clevo, Prochiz, dan Top Chiz. Produk-produk ini dipercaya dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya saat menyambut Ramadan sekaligus Hari Raya Idulfitri.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman memperkirakan, pertumbuhan penjualan makanan dan minuman di periode Ramadan dan Lebaran Idulfitri tahun ini belum bisa mencapai level yang optimal seperti ketika tidak ada pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut cukup dipengaruhi oleh larangan mudik ke kampung halaman oleh pemerintah yang diumumkan belum lama ini, sehingga berpotensi mengurangi permintaan produk makanan-minuman saat menyambut hari raya Lebaran.

Lantas, Gapmmi memperkirakan pertumbuhan rata-rata penjualan makanan-minuman saat Ramadan tahun ini hanya di kisaran 10% bila dibandingkan bulan sebelumnya. Proyeksi tersebut sebenarnya masih lebih baik ketimbang kondisi di tahun lalu tatkala penjualan makanan-minuman cenderung stagnan dan bahkan mengalami penurunan.

Namun, tetap saja angka tersebut masih di bawah rata-rata penjualan makanan-minuman saat Ramadan di tahun-tahun tanpa adanya pandemi.

“Awal tahun sebenarnya sudah ada indikasi positif karena permintaan produk meningkat, bahkan di Januari lalu sudah banyak pelanggan yang minta dikirimkan stok. Namun, mulai Maret kemarin permintaan sedikit datar akibat antisipasi larangan mudik,” pungkas Adhi.

Selanjutnya: Garudafood (GOOD) andalkan produk musiman saat memasuki bulan Ramadan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×