Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memicu perseteruan dengan petinju Manny Pacquiao, dengan mengkritik pengetahuan kebijakan luar negerinya yang "dangkal".
Pernyataan Duterte tersebut keluar setelah senator dan juara dunia tinju delapan divisi itu mengungkapkan, dia menemukan pendirian Presiden Filipina di Laut China Selatan "kurang tegas".
Dalam wawancara larut malam dengan saluran berita SMNI pada Selasa (8 Juni), seperti dilansir Reuters, Duterte menyatakan, Pacquiao, seorang senator dan sekutu dekatnya, harus "belajar dulu" sebelum memberikan pernyataan.
Pacquiao berdiri teguh dan membalas pada Rabu (9 Juni) dengan menyebutkan, Filipina harus melakukan dialog atas perselisihan di Laut China Selatan, tetapi "berdiri kuat dalam melindungi hak-hak kedaulatan kita".
Baca Juga: Beijing bisa marah, panglima militer Filipina kunjungi pulau di Laut China Selatan
"Saya seorang Filipina, menyuarakan apa yang perlu dikatakan untuk membela apa yang telah diputuskan sebagai hak kami," kata Pacquiao, merujuk pada putusan arbitrase internasional 2016 yang dimenangkan Filipina dalam kasus melawan China, seperti dikutip Reuters.
Meskipun Duterte sangat populer di dalam negeri, dia telah menuai kritik secara luas karena menolak menghadapi China atas tindakan militer, penjaga pantai, dan armada penangkapan ikannya, yang telah berulang kali ia katakan tidak ada gunanya.
Lembaga pertahanan dan diplomatik Filipina telah berbicara keras akhir-akhir ini atas kehadiran konstan ratusan kapal China di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, yang mereka sebut diawaki oleh milisi. China telah membantahnya.
Duterte mengatakan, Filipina punya "utang besar" kepada China atas dukungannya di bidang lain, pernyataan yang tidak sesuai dengan Pacquiao.
Pacquiao bulan lalu bilang, dia menganggap sikap Duterte "kurang tegas" dan "mengecewakan".
Selanjutnya: Memanas lagi, Filipina protes kehadiran kapal milisi China di Laut China Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News