Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Ditanya tentang hubungan negaranya dengan Washington sehubungan dengan kehangatan yang ditunjukkan kepada Xi, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan Arab Saudi akan terus bekerja dengan semua mitranya.
"Kami tidak melihat ini sebagai permainan zero sum," katanya.
"Kami tidak percaya pada polarisasi atau memilih di antara pihak," kata sang pangeran dalam konferensi pers setelah pembicaraan.
Meskipun Arab Saudi dan China menandatangani beberapa kesepakatan kemitraan strategis dan ekonomi, para analis mengatakan hubungan akan tetap berlabuh sebagian besar oleh kepentingan energi, meskipun perusahaan China telah terjun ke sektor teknologi dan infrastruktur.
Baca Juga: Xi Jinping Mengunjungi Saudi, Ada Rencana Teken Kesepakatan US$ 29,3 Miliar
"Kekhawatiran energi akan tetap berada di depan dan pusat hubungan," kata Robert Mogielnicki, sarjana residen senior di Institut Negara Teluk Arab di Washington, kepada Reuters.
Arab Saudi menyetujui nota kesepahaman dengan Huawei minggu ini tentang komputasi awan dan pembangunan kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi.
Raksasa teknologi China itu telah berpartisipasi dalam membangun jaringan 5G di negara-negara Teluk meskipun AS mengkhawatirkan kemungkinan risiko keamanan dalam menggunakan teknologinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News