Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Namun pasar Indonesia masih cukup luas untuk diambil. Kartu kredit pasti akan terus tertekan mungkin semakin parah. KPR bisa juga terganggu karena masyarakat tidak bebas untuk melihat properti yang mau dibeli, begitu juga dengan KKB,” ujar Lani kepada Kontan.
Namun Ia menilai, optimalisasi KPR dan KKB masih bisa dilakukan dengan penjualan secara virtual. Juga melakukan penyederhanaan proses agar nasabah semakin nyaman meski ada pembatasan.
Lani juga melihat berbagai produk wealth management masih bisa lebih stabil. Hal ini seiring dengan nasabah makin sadar investasi dan optimalnya layanan digital OctoMobile terutama untuk valas, reksadana dan obligasi.
Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, kredit modal karena tercatat masih kontraksi 1,9% yoy menjadi Rp 2.466,8 triliun per Mei 2021. Kredit investasi turun 3,2% yoyo menjadi Rp 1.432,0 triliun dan kredit konsumsi tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp 1.613,4 triliun.
Selanjutnya: BSI telah kucurkan pembiayaan sindikasi lebih dari Rp 9 triliun per Mei 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News