Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menuai kecaman warganya karena menghadiri pertemuan akhir tahun dengan banyak pihak. Padahal, dia baru saja meminta masyarakat untuk menghindari kerumanan karena jumlah kasus virus corona baru kembali melonjak.
Pada Senin (14/12) malam, Suga diketahui hadir dalam jamuan makan malam di restoran steak kelas atas di Distrik Ginza, Tokyo. Setidaknya, ada enam orang pejabat senior yang hadir dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Salah satu orang yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah aktor senior Jepang, Ryotaro Sugi. Kepada wartawan, Sugi menyebutkan, acara itu merupakan "pesta akhir tahun" di mana mereka membicarakan banyak hal seperti basebal.
Nama lain yang juga terlihat dalam pertemuan tersebut adalah Toshihiro Nikai, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal. Nikai menyampaikan, para tamu makan malam melepas masker saat menyantap makanan tetapi cukup berhati-hati.
Sehari kemudian, Suga kembali melakukan pertemuan dengan Haruyuki Takahashi, seorang eksekutif dari panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, serta dua eksekutif dari jaringan TV lokal di sebuah restoran steak lain.
Baca Juga: Jepang catatkan wabah flu burung terburuk setelah menyebar ke 12 prefektur
Baca Juga: Cemas lonjakan kasus corona, sebagian warga Jepang minta Olimpiade Tokyo dibatalkan
Kegiatan Suga tersebut memicu kecaman dari banyak pihak karena dinilai melanggar aturan yang dia buat sendiri mengenai larangan berkerumun di tempat umum.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura justru memberikan pembelaan terkait pertemuan sang perdana menteri. Menurutnya, tidak ada aturan yang melarang tentang makan bersama.
Sejalan dengan itu, juru bicara Pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengatakan, perdana menteri dan pihak lainnya telah melakukan protokol yang sesuai dalam pertemuan makan malam tersebut.
"Penting untuk membuat keputusan individu, berdasarkan keseimbangan antara tujuan makan bersama dan tindakan pengendalian infeksi," ungkap Kato, seperti dikutip Reuters.
Akibat pertemuan tersebut, kini perdebatan mengenai masa depan Suga di kursi pemerintahan mulai bermunculan. Pertemuan baru-baru ini dinilai bisa menurunkan tingkat kepercayaan rakyat terhadap Suga yang baru menjabat pada September lalu.
Selanjutnya: Libatkan 5.000 prajurit, Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News