Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi kembali membuka perbatasan darat, udara, dan lautnya dengan Qatar pada Senin (4/1). Keputusan ini menjadi pertanda berakhirnya perselisihan diplomatik tiga tahun kedua negara itu.
Melansir dari Arab News, kesepakatan penuh diharapkan akan ditandatangani pada Selasa (5/1) di KTT Pemimpin Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Kota Al-Ula, Arab Saudi. Qatar akan diwakili oleh Amir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Aliansi negara dalam Kuartet Anti-Teror yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain memberlakukan embargo diplomatik, perdagangan, dan perjalanan di Qatar pada Juni 2017.
Mediasi antara kedua negara baru-baru ini dipimpin oleh Amir Kuwait Sheikh Nawaf Al-Sabah. Perdamaian antara Arab Saudi dan Qatar ini turut disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Ahmad Al-Sabah.
Baca Juga: Harga minyak mentah jatuh ke US$ 47,62 per barel, OPEC+ tunda keputusannya
"Berdasarkan usulan Syekh Nawaf, disepakati untuk membuka wilayah udara dan perbatasan darat dan laut antara Kerajaan Arab Saudi dan negara Qatar, mulai malam ini," ungkap Al-Sabah, Senin (4/1).
Pendekatan tegas
Reuters mengabarkan, Penasihat Khusus Gedung Putih yang juga menantu Donald Trump, Jared Kushner, diperkirakan akan terbang ke Arab Saudi untuk menyaksikan penandatanganan pada hari Selasa.
Kushner disebut akan didampingi Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Avi Berkowitz dan Penasihat Khusus Departemen Luar Negeri AS Brian Hook.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyampaikan, kesepakatan damai ini didasarkan pada pendekatan tegas yang mencapai kepentingan nasional GCC dan negara-negara Arab untuk menciptakan keamanan dan stabilitas.
Baca Juga: Khawatir ancaman Iran, AS perintahkan kapal induknya tetap siaga di Timur Tengah
"KTT GCC akan menjadi KTT inklusif, bersatu padu dan fokus pada kemakmuran, dalam hal reunifikasi dan solidaritas dalam menghadapi tantangan di kawasan kita," ungkap Pangeran Salman.
Berdasarkan perjanjian damai ini, keempat negara akan mengakhiri blokade kepada Qatar. Sementara Qatar tidak diperkenankan mengajukan tuntutan hukum terkait blokade yang telah berlangsung selama 3 tahun tersebut.
"Pada penandatanganan tanggal 5 Januari, kepemimpinan dari GCC ditambah Mesir akan berkumpul untuk menandatangani kesepakatan yang akan mengakhiri blokade dan mengakhiri tuntutan hukum Qatar," tulis GCC dalam pernyataan resminya.
GCC menjelaskan, kesepakatan ini merupakan terobosan besar bagi konflik berkepanjangan antara negara-negara Timur Tengah. Nantinya, semua jenis perjalanan antarnegara akan dibuka dan diharapkan stabilitas kawasan akan semakin terjaga.
Selanjutnya: Hubungan dengan Iran memanas, AS kirim pesawat bomber ke Timur Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News