kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,42   9,02   1.00%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan pembiayaan mendominasi penerbitan surat utang


Selasa, 21 September 2021 / 09:15 WIB
Perusahaan pembiayaan mendominasi penerbitan surat utang

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat realisasi surat utang korporasi menyentuh angka Rp 61,1 triliun hingga Agustus 2021. Sektor multifinance dan pembiayaan khusus mendominasi dengan nilai penerbitan masing-masing mencapai Rp 12,2 triliun dan Rp 9,1 triliun.

Analyst Fixed Income Pefindo Ahmad Nasruddin mengungkapkan, kebanyakan korporasi menggunakan dana penerbitan surat utang tersebut untuk modal kerja 51,3%. Menyusul pembiayaan kembali (refinancing) 34,9%, investasi 3,7% dan lain - lain 10,1%. 

"Kalau dari sisi penerbitan sejauh ini lebih banyak untuk kebutuhan modal kerja dan refinancing. Artinya, itu bukan untuk kebutuhan - kebutuhan ekspansi," kata Nasruddin, dalam keterangan secara virtual, dikutip pada Senin (20/9). 

Selain memenuhi dua kebutuhan itu, banyak perusahaan juga memanfaatkan suku bunga acuan yang rendah di level 3,5%. Hal ini membuat ruang yield obligasi korporasi juga tetap rendah. 

Baca Juga: Laris Manis! MTN BRI Finance oversubscribe

Meski demikian kebutuhan ekspansi multifinance masih menunggu perkembangan sektor riil. Ia tetap percaya penerbitan obligasi tahun ini semakin baik seiring menurunnya kasus Covid-19, adanya program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Kami berharap, dari September sampai akhir 2021, pertumbuhan ekonomi dan sektor riil lebih bagus," tutupnya. 

PT BRI Multifinance Indonesia misalnya, menerbitkan senilai Rp 500 miliar. Surat utang bertajuk MTN II BRI Finance tahun 2021 ini memberi bunga tetap 6,4% per tahun. Sementara jangka waktu penerbitan MTN ini tiga tahun. 

Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan, penerbitan surat utang ini sebagai upaya perusahaan melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. 

"Penerbitan MTN ini sangat diminati oleh investor. Terbukti dengan banyaknya investor yang berminat pada penerbitan MTN II BRI Finance dengan rating AA dari Pefindo hingga mengalami oversubscribe," kata Azizatun. 

Menurutnya, momentum penerbitan surat hutang dinilai tepat di tengah tingkat suku bunga pasar yang relatif rendah, ketersediaan likuiditas pasar yang melimpah dan turunnya ekspansi banyak korporasi akibat pandemi. Disertai dengan minimnya jumlah penerbitan surat utang korporasi dibandingkan sebelum Covid-19. 

Baca Juga: WOM Finance lunasi obligasi senilai Rp 328 miliar

Rencananya, dana penerbitan tersebut akan digunakan seluruhnya untuk ekspansi pembiayaan baru. Saat ini BRI Finance terus mengembangkan bisnisnya baik untuk pembiayaan otomotif seperti mobil, motor dan kendaraan transportasi lain. Lalu bisnis barang-barang modal, refinancing, modal kerja dan sewa operasi kendaraan.

Tak mau kalah, PT Bussan Auto Finance juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak - banyaknya Rp 775 miliar. Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri. 

Seri A memiliki jumlah pokok Rp 150 miliar dengan bunga tetap 3,75% per tahun dan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan sekali. Surat utang ini jatuh tempo pada 5 Oktober 2022 dan tenor selama 367 hari.

Seri B bernilai Rp 230 miliar dengan tingkat bunga tetap 5,75% per tahun dan dibayar secara triwulanan. Obligasi ini jatuh tempo pada 28 September 2024 dengan tenor selama tiga tahun. 

Sementara sisanya ditawarkan sebesar Rp 395 miliar dan akan dijamin sebagai kesanggupan terbaik. Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV dan tahap selanjutnya akan ditentukan kemudian. 

Masa penawaran obligasi ini pada 22 - 23 September 2021. Lalu tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 September 2021 dan pembayaran bunga pertama obligasi pada 28 Desember 2021. Indo Premier Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini. 

Presiden Direktur Bussan Auto Finance Lynn Ramli mengungkapkan, perusahaan sengaja menerbitkan surat utang pada saat ini karena mempertimbangkan kondisi pasar yang baik. Nantinya, dana penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk menopang bisnis perusahaan. 

"Penerbitan surat utang akan digunakan untuk pembiayaan konsumen di antaranya pembiayaan motor baru Yamaha, motor bekas, mobil baru, elektronik dan perlengkapan rumah tangga, mesin pertanian," ucap Lynn.

Kemudian untuk menyokong bisnis BAF Dana Syariah, dan BAF AdiDana berupa produk pembiayaan baru di BAF. Kemudian pembiayaan modal usaha dengan jaminan sertifikat hak milik berupa rumah atau ruko yang berlaku di area tertentu. 

Selanjutnya: Pendanaan lewat skema join financing oleh multifinance masih tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×