Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Strategi selanjutnya, BRI akan fokus menjaga kualitas penyaluran kredit dengan selektif menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.
"Kami menerapkan soft landing strategy dengan terus membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi," tambah Aestika.
Terakhir, BRI akan fokus menyalurkan pinjaman-pinjaman yang memiliki high yield atau imbal hasil lebih tinggi, yaitu dari segmen mikro dan kredit konsumer.
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengakui bahwa bulan Mei memang pertumbuhan penyaluran kredit melambat karena aktivitas ekonomi terkonsentransi pada puasa dan Lebaran.
"Tetapi setelah, penyalurannya lebih cepat lagi. Apalagi pagu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini juga meningkat," ujarnya.
KPR FLPP merupakan potensi pertumbuhan bagi BTN. Pemerintah tahun ini telah meningkatkan kuota FLPP menjadi 200.000 unit dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 160 ribuan. Dengan peningkatan pagu tersebut, lanjut Haru, permintaan rumah subsidi masih sangat besar.
Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran KPR FLPP sekitar 85% dari total pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah. Haru bilang, realisasi penyaluran FLPP perseroan sejalan dengan dengan target. Hingga akhir tahun, BTN masih mempertahankan target kredit tumbuh sekitar 9%-11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News