kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina International Shipping dinilai layak untuk melantai di bursa saham


Kamis, 11 Februari 2021 / 11:35 WIB
Pertamina International Shipping dinilai layak untuk melantai di bursa saham

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) Tbk dikabarkan akan mengantarkan anak usahanya untuk mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada semester kedua. Rencana IPO ini dinilai sangat memungkinkan terwujud, asalkan Pertamina benar-benar jeli dalam mempersiapkan aksi korporasi tersebut.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan berpendapat, anak usaha Pertamina yang berpotensi besar IPO mesti berasal dari lini bisnis yang minim risiko untuk menimbulkan kontroversi di hadapan publik atau masyarakat.

“Misalnya di sektor hulu, ini akan menjadi polemik di masyarakat karena mereka pasti bicara soal nasionalisme. Dalam artian bahwa sumber daya alam mesti dikelola sepenuhnya oleh negara melalui BUMN. Ini mesti jadi perhatian oleh Pertamina,” ungkap dia, Rabu (10/2).

Dia memperkirakan, kemungkinan besar anak usaha Pertamina yang bakal IPO dalam waktu dekat berasal dari unit bisnis shipping company yang saat ini operasionalnya dijalani oleh PT Pertamina International Shipping.

Baca Juga: Siap-Siap, IPO Korporasi BUMN Akan Meriah Lagi

Hal ini berkaca dari perusahaan migas multinasional lainnya, seperti Petronas asal Malaysia, yang juga pernah membawa anak usaha di bidang shipping untuk melantai di bursa saham. Potensi polemik dari sektor tersebut juga tidak setinggi unit usaha Pertamina lainnya.

Selain itu, Pertamina International Shipping juga cukup prospektif untuk IPO dari segi bisnis. Dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan perusahaan tersebut sangat penting dalam memasok kebutuhan energi ke berbagai tempat di tanah air. 

Perusahaan ini juga terbukti memiliki pangsa pasar dan aset yang mumpuni, sehingga layak untuk berkembang menjadi perusahaan publik. “Bisnis yang dijalani Pertamina International Shipping tidak terlalu berpotensi menimbulkan polemik langsung di masyarakat,” tutur Mamit.

Asal tahu saja, baru-baru ini Pertamina International Shipping mengembangkan bisnisnya dengan meluncurkan kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel untuk menunjang penyaluran pasokan energi nasional.

Mamit menilai, Pertamina sebagai induk usaha berpeluang memperoleh dana segar dari IPO anak usaha yang dapat digunakan untuk membantu keuangan perusahaan dan meningkatkan investasi di berbagai sektor bisnis.

Terlepas dari itu, proses IPO jelas tidak mudah sehingga Pertamina harus mempertimbangkan berbagai aspek baik dari internal maupun eksternal. Dari sisi internal, Pertamina juga mesti belajar dari pengalaman pelaksanaan restrukturisasi bisnis di tahun lalu yang sempat menimbulkan pertentangan oleh sebagian pekerja perusahaan itu sendiri.

Dari sisi eksternal, Pertamina juga perlu mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan global supaya IPO anak usaha tersebut bisa terlaksana dengan baik serta sesuai target. “Soal waktu IPO, tidak ada yang bisa pastikan selain Pertamina itu sendiri. Tapi, diharapkan Pertamina jangan terburu-buru membuat keputusan,” ungkap Mamit.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, dari segi prospek bisnis, sebagian besar anak usaha Pertamina memiliki potensi untuk IPO. Jika melihat dari sistem atau tata kelola usaha pada masing-masing segmen bisnis, ia berpendapat bahwa anak usaha Pertamina dari sektor hilir layak untuk didahulukan melakukan IPO. “Karena ini sudah mendekati praktik mekanisme pasar pada umumnya,” imbuhnya, hari ini.

Situasi global yang masih diliputi oleh pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi dapat menjadi tantangan bagi Pertamina dalam merealisasikan IPO anak usahanya. Namun, pasar saham pada dasarnya tidak hanya bicara soal keadaan bisnis terkini, melainkan prospek bisnis dari perusahaan yang bersangkutan secara jangka panjang. Alhasil, selama prospek anak usaha Pertamina mumpuni, maka IPO tetap bisa dilakukan.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa IPO anak usaha Pertamina akan dilakukan pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini. Langkah IPO anak usaha dinilai bisa meningkatkan transparansi dan profesionaslitas unit usaha Pertamina. Sayangnya, ia tidak menjelaskan secara detail anak usaha mana dari Pertamina yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selanjutnya: Anak Usaha Pertamina Ditargetkan IPO di Semester II-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×