kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina bakal bor 161 sumur di Blok Rokan periode Agustus sampai Desember 2021


Jumat, 23 Juli 2021 / 07:05 WIB
Pertamina bakal bor 161 sumur di Blok Rokan periode Agustus sampai Desember 2021

Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan pengeboran 161 sumur untuk periode Agustus sampai Desember 2021.

Seperti diketahui, per 9 Agustus 2021 Pertamina secara resmi bakal mengelola Blok Rokan sepeninggal PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin mengungkapkan target pengeboran sejatinya sebanyak 84 sumur. Kendati demikian, dengan belum selesainya sejumlah pengeboran sumur oleh Chevron maka Pertamina bakal melanjutkan kegiatan tersebut.

Pertamina memproyeksikan ada sekitar 77 kegiatan pengeboran yang bakal dilanjutkan terhitung sejak alih kelola pada 9 Agustus mendatang.

Baca Juga: Pertamina inginkan mitra Blok Rokan kuat secara finansial

"Dari data sekarang sudah siapkan resources untuk 161 sumur. Dengan asumsi 77 sumur (di antaranya) belum sempat diselesaikan eksisting operator yang akan kami teruskan," kata Jaffee dalam diskusi Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Kerja Rokan, Kamis (22/7).

Jaffee memastikan, penyiapan rig dan material lain telah dilakukan Pertamina. bahkan ada beberapa rig yang sudah bisa digunakan sebelum alih kelola. Hal ini dilakukan demi membantu kegiatan yang tengah dilakukan Chevron selaku eksisting operator.

Pertamina pun menargetkan sekitar 16 rig sampai 17 rig akan dibutuhkan untuk menjalankan rencana pengeboran pada tahun ini.

Blok Rokan sendiri diketahui telah berkontribusi sekitar 11,69 miliar barel sejak 1951-Agustus 2021 atau mencapai 46% produksi nasional. Jaffee menilai, penurunan produksi 1% atau 2% saja maka bisa berpengaruh signifikan pada produksi nasional.

Upaya yang masif dan agresif ini diakui Jaffee sebagai persiapan dalam mengejar target yang lebih tinggi di tahun 2022 mendatang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×