kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,67   5,28   0.59%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan SBN dinilai bakal terdorong sejumlah faktor ini


Rabu, 03 Februari 2021 / 06:10 WIB
Permintaan SBN dinilai bakal terdorong sejumlah faktor ini

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses bukukan lonjakan penawaran masuk 51,54% pada lelang Surat Utang Negara (SUN) menjadi Rp 83,8 triliun pada Selasa (2/2), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) optimistis pada prospek penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ke depan. 

Apalagi, kontribusi investor asing juga tercatat melonjak pada lelang awal Februari ini.

DJPPR Kemenkeu berhasil membukukan penawaran masuk untuk pada Selasa (2/2) sebanyak Rp 83,79 triliun atau naik Rp 28,5 triliun atau 51,54% dari capaian lelang sebelumnya 19 Januari 2021 yakni Rp 55,29 triliun. Adapun dana yang diserap pemerintah pada lelang kali ini sebanyak Rp 35 triliun atau masih sesuai target.

Baca Juga: Ini penyebab kinerja reksadana saham di bulan Januari paling jeblok

Sebanyak tujuh seri ditawarkan, dengan target indikatif Rp 35 triliun dan maksimal mencapai Rp 52,5 triliun. Adapun tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. 

Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan mengungkapkan, pemerintah cukup optimistis kondisi pasar akan tetap kondusif dalam mendukung pemenuhan dan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN. Optimisme didukung berbagai faktor baik dari eksternal maupun dari pasar domestik. 

Dari eksternal, didukung kondisi market yang semakin kondusif termasuk stimulus ekonomi yang bakal dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. "Dari pasar domestik, kondisi likuiditas yang masih cukup tinggi, diharapkan dapat terus mendukung lelang Surat Berharga Negara (SBN) ke depan," kata Deni kepada Kontan, Selasa (2/2).

Baca Juga: Mayoritas kinerja industri reksadana di Januari 2021 turun

DJPPR Kemenkeu juga mengklaim, appetite investor pada lelang SUN di pasar perdana awal Februari 2021 meningkat signifikan. Demand investor pada lelang kali ini terlihat sangat solid tercermin dari bids yang masuk sebesar Rp 83,8 triliun. 

Dibandingkan dengan incoming bids pada lelang SUN sebelumnya, terdapat kenaikan demand lebih dari 50%. Selain itu, bids to cover ratio pada lelang kali ini juga meningkat dari 2,26 kali di lelang sebelumnya menjadi 2,39 kali.

Adapun fokus investor pada lelang kali ini mengacu pada dua SUN seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun. Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 62,5% dari total, dimana tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp 34,8 triliun.

Sementara itu, partisipasi investor asing pada lelang Selasa (2/2) mencapai 17,6% dari total bids, meningkat signifikan dari lelang SUN sebelumnya yaitu sebesar 13,7%. "Persentase partisipasi asing di lelang perdana kali ini merupakan yang tertinggi selama tahun 2021," tegas Deni.

Baca Juga: Minat masyarakat cukup tinggi, penjualan ORI019 tembus 33% dalam sepekan

Di sisi lain, imbal hasil atau yield tertinggi yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini (cut off rate) secara umum tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan cut off rate pada lelang sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor 10 tahun yang mencapai 11 basis poin (bps). 

Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 35 triliun. 

Selanjutnya, sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2021, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2021.

Selanjutnya: Surat utang jatuh tempo korporasi selama Februari 2021 mencapai Rp 10,64 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×