kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat distribusi di tengah pandemi, ini strategi Lautan Luas (LTLS)


Senin, 16 November 2020 / 06:05 WIB
Perkuat distribusi di tengah pandemi, ini strategi Lautan Luas (LTLS)

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Perusahaan kimia, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berupaya menjaga kinerja selama tahun 2020 ini. Sepanjang kuartal tiga tahun ini, perseroan masih membukukan penurunan pendapatan meski demikian bottomline perseroan tetap menghasilkan laba.

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal tiga tahun 2020, pendapatan bersih LTLS tercatat sebesar Rp 4,21 triliun atau turun 14,7% secara tahunan. Eurike Hadijaya, Investor Relations LTLS mengakui bahwa kinerja tersebut dipengaruhi oleh pelemahan daya beli pelanggan perusahaan selama pandemi ini.

Untuk itu manajemen masih terus melakukan monitoring terhadap kinerja di tahun 2020 ini. Bahkan secara umum investasi baru akan direview, Eurike bilang, rencana ekspansi di lini manufaktur misalnya harus ditunda.

Sebelumnya, perseroan sempat dikabarkan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar di tahun ini yang sebagian dipergunakan untuk mengembangkan segmen bisnis manufaktur. Namun karena pandemi rencana tersebut tampaknya akan tertunda, manajemen sendiri belum menjabarkan lebih lanjut soal revisi belanja modal tahun ini.

Baca Juga: Inilah 7 kegiatan yang bermanfaat yang bisa dilakukan selama pandemi corona

Sampai akhir tahun, perusahaan memprediksi pendapatan bersih akan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Untuk saat ini sesuai dengan pelemahan ekonomi dikarenakan dampak Covid-19, kami estimasikan pendapatan berpotensi mengalami penurunan sekitar 15%-20% dikarenakan adanya pelemahan daya beli customer," ungkap Eurike kepada Kontan, Jumat kemarin (13/11).

Dengan estimasi tersebut dan perolehan pendapatan bersih tahun lalu tercatat Rp 6,5 triliun, maka dapat dihitung prediksi pendapatan bersih LTLS tahun ini hanya berkisar Rp 5,2 triliun sampai Rp 5,52 triliun saja. Meski berhadapan dengan pelemahan pasar, manajemen mengatakan pasar bahan kimia tetap punya peluang bisnisnya.

Sebab beberapa produk ada yang mengalami peningkatan selama pandemi meski diikuti dengan penurunan beberapa jenis produk lainnya. Sayangnya manajemen tak merinci jenis produk apa saja yang punya pertumbuhan peningkatan.

Baca Juga: Obligasi korporasi jatuh tempo bulan ini mencapai Rp 3,63 triliun

Yang terang kata Eurike, perseroan memaksimalkan pelayanannya ke pada seluruh customer. "Kami memiliki lebih dari 1.000 varian produk dengan lebih dari 2.000 pelanggan pabrikan, dimana memang ada industri yang mengalami peningkatan saat pandemi namun juga ada yang terkena imbas dan menurun permintaannya," ungkapnya.

Untuk itu perusahaan fokus memberikan pelayanan yang baik dan memonitor operasional dan memberlakukan pengaturan yang lebih efisien atas penggunaan modal kerja demi melalui tahun pandemi ini. Berkat efisiensi tersebut dari kuartal ke kuartal perseroan masih memperoleh keuntungan berupa laba bersih, meski tidak setinggi tahun sebelum pandemi.



TERBARU

×