kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringatan WHO: Varian baru virus corona yang sangat menular terdeteksi di 41 negara


Rabu, 06 Januari 2021 / 18:00 WIB
Peringatan WHO: Varian baru virus corona yang sangat menular terdeteksi di 41 negara

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Varian baru virus corona yang sangat menular, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, kini telah menyebar ke 41 negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan.

"Pada 5 Januari 2021, varian VOC-202012/01 yang awalnya terdeteksi di Inggris telah terdeteksi dalam sejumlah kecil kasus di 40 negara," kata WHO dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan Covid-19.

"Dan, varian 501Y.V2 yang awalnya terdeteksi di Afrika Selatan telah terdeteksi di enam negara," ujar badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, seperti dikutip TASS. 

Menurut WHO, epidemiologi awal, pemodelan, temuan filogenetik dan klinis menunjukkan, varian VOC 202012/01 meningkatkan penularan. Tapi, data awal juga menunjukkan, tidak ada perubahan dalam tingkat keparahan penyakit atau infeksi ulang.

"Otoritas di kedua negara sedang melakukan penyelidikan epidemiologi dan virologi lebih lanjut untuk menilai lebih lanjut penularan, keparahan, risiko infeksi ulang, dan respons antibodi terhadap varian baru ini, serta potensi berdampak pada tindakan penanggulangan, termasuk diagnostik, terapeutik, dan vaksin," imbuh WHO.

Baca Juga: Waspada! WHO catat 25 gejala virus corona, 7 di antaranya gejala baru

Ilustrasi wujud virus corona

Pada 14 Desember lalu, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengungkapkan, para ilmuwan telah mengidentifikasi jenis baru virus corona yang menjadi penyebab lonjakan kasus di Tenggara Inggris. 

Menurut Hancock, analisis awal menunjukkan, varian anyar virus corona tersebyr menyebar lebih cepat. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutkan dalam konferensi pers 19 Desember, jenis baru virus corona 70% lebih menular. Tapi, para ahli belum menemukan bukti bahwa mutasi virus itu memiliki risiko yang lebih besar.

Sedang otoritas Afrika Selatan pada 21 Desember mengatakan, penyebab gelombang kedua pandemi di Afrika Selatan adalah virus corona yang bermutasi.

Varian baru virus corona itu terdeteksi di Kota Nelson Mandela Bay, Provinsi Eastern Cape. Ilmuwan lokal mengatakan, strain anyar tersebut kebanyakan menyerang orang muda.

Selanjutnya: BioNTech peringatkan kemanjuran vaksin corona jika tunda suntikan kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×