kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan bunga KPR bakal dipengaruhi biaya dana dan suku bunga acuan


Rabu, 08 Desember 2021 / 08:25 WIB
Pergerakan bunga KPR bakal dipengaruhi biaya dana dan suku bunga acuan

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Sementara dari faktor internal, Bank BTN terus melakukan transformasi, memperkuat jaringan stakeholder properti, aktif bekerjasama dengan komunitas, instansi dan sebagainya serta mendorong pemberian kredit untuk memenuhi supply side (seperti kredit modal kerja, kredit konstruksi dan lain sebagainya).

“Tahun depan, kami optimistis pemulihan ekonomi dapat berlanjut dengan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) bisa mencapai 5,5% (yoy).  Selain itu, Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mendukung pembiayaan perumahan untuk mengurangi backlog perumahan, sebagaimana tercantum pada APBN 2022,” paparnya.

Selain itu, pemerintah menargetkan penyaluran program bantuan pembiayaan perumahan sebesar 300.000 unit yang terdiri dari 200.000 unit dari FLPPP dan sisanya program pembiayaan perumahan BP Tapera.

“Tahun 2022, kami menilai demand perumahan akan tetap tumbuh berdasarkan tren saat ini terhadap permintaan rumah yang berfokus pada hunian kecil, urban area, area infrastruktur  dan kemudahan kepemilikan bagi WNA, selain itu kebijakan dari Otoritas Moneter (BI) untuk menunjang  pertumbuhan kredit, seperti kebijakan LTV dan suku bunga acuan yang rendah menjadi angin segar bagi pembiayaan perumahan,” jelas Hirwandi.  

Ia proyeksikan pembiayaan perumahan di 2022 dapat tumbuh di atas pertumbuhan tahun 2021 yang bertumpu pada pertumbuhan KPR Subsidi maupun non Subsidi.

Felicia Mathilda Simon, Executive Vice President Consumer Credit Business Bank BCA menyatakan proyeksi penyaluran KPR di tahun 2022 nanti, diharapkan dapat mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.

“Segmen rumah atau debitur yang diandalkan masih sama seperti di tahun 2021, yaitu segmen pembelian properti melalui developer maupun rumah second serta adanya optimalisasi penawaran KPR kepada segmen-segmen nasabah BCA yang potensial untuk membeli rumah, seperti segmen first home buyer (millennial) dan nasabah payroll, selain segmen nasabah Prioritas BCA,” jelasnya kepada Kontan.co.id. 

Ia menyatakan hingga kuartal ketiga 2021, KPR BCA telah menyalurkan kredit sebanyak Rp 95.08 triliun dengan pertumbuhan sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

“Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, penyaluran KPR BCA mengalami peningkatan yang sangat signifikan seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, juga didukung adanya kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri properti,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×