kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan syariah akan aktif mendukung pembiayaan di sektor infrastruktur tahun ini


Kamis, 25 Februari 2021 / 15:15 WIB
Perbankan syariah akan aktif mendukung pembiayaan di sektor infrastruktur tahun ini

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Selain proyek infrastruktur, pada tahun ini, Bank Syariah Indonesia akan aktif menyalurkan sindikasi ke sektor energi, dimana salah satu proyek yang dibiayai adalah proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha.  Sampai Desember 2020, pembiayaan wholesale bank ini tercatat sebesar Rp 48,03 triliun. 

Sementara BCA Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan di sektor infrastruktur tahun ini sekitar Rp 500 miliar. Adapun outstanding pembiayaan anak usaha BCA ini sekarang masih berada di bawah Rp 500 miliar. 

John Kosasih Presiden Direktur BCA Syariah mengatakan, perseroan siap mendukung sektor infrastruktur karena permintaan pembiayaan di sektor ini diperkirakan akan meningkat, baik bandara, jalan tol, pelabuhan, serta listrik dan usaha penunjangnya.

Dalam membiayai sektor infrastruktur, BCA Syariah akan masuk melalui pembiayaan sindikasi bersama dengan bank lain. Proyek yang akan dibidik akan difokuskan pada garapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tahun ini, BCA Syariah menargetkan pembiayaan tumbuh 3%-8%. Perseroan optimis akan terjadi perbaikan kondisi ekonomi pada 2021 sejalan dengan mulai berjalannya vaksinasi Covid-19. Selain infrastruktur, sektor lain yang jadi fokus ekspansi bank ini adalah farmasi, makanan dan minuman, logistik, dan industri pengolahan. 

Pembiyaan BCA Syariah masih didominasi oleh segmen komersial. Tahun lalu, porsi segmen ini mencapai 75,6%. Kemudian segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar 22,11% dan 2,2% berasal dari konsumer. 

Selanjutnya: Pemerintah akan menebar insentif perpajakan ke sektor properti, ini bocorannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×