kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan kian getol mengais pendapatan non bunga


Jumat, 20 November 2020 / 17:15 WIB
Perbankan kian getol mengais pendapatan non bunga

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan kian getol mengais pendapatan non bunga di tengah seretnya pendapatan berbasis bunga saat ini. Di tengah digitalisasi layanan perbankan, nasabah harus menanggung berbagai biaya. 

PT Bank BTPN Tbk misalnya,  melalui produk tabungan digitalnya bertajuk Jenius telah mengumumkan bahwa seluruh fitur dalam aplikasi Jenius bakal dikenakan biaya berlangganan (Feesible) sebesar Rp 10.000 per bulan mulai Januari 2021.

Irwan Sutjipto Tisnabudi, Head of Digital Banking BTPN menerangkan, seesible merupakan biaya berlangganan untuk memanfaatkan seluruh layanan dalam ekosistem finansial yang terhubung dengan akun Jenius. Feesible akan berlaku bagi seluruh pengguna Jenius tanpa terkecuali.

Ia menambahkan, biaya berlangganan ini diberlakukan agar Jenius dan penggunanya dapat bersama-sama mewujudkan impian. "Dengan adanya Feesible, pengguna dapat menikmati kemudahan pengelolaan finansial dan saat yang sama akan membantu Jenius mewujudkan mimpi yang lebih besar untuk membangun bisnis digital yang berkelanjutan melalui inovasi dan peluncuran fitur-fitur baru," katanya pada KONTAN, Kamis (19/11).

Namun, nasabah Jenius masih tetap dibebaskan dari biaya transaksi saat mengirimkan uang ke bank lain dan melakukan tarik tunai di ATM mana pun jika saldo rata-rata bulanannya di atas Rp 1 juta.

BTPN belum mematok target fee based income tahun dengan adanya biaya berlangganan tersebut. Irwan bilang, masih terlalu dini untuk menentapkan target. Fokus perseroan saat ini adalah memberikan layanan yang prima bagi nasabah.

Baca Juga: Ekonom: Beda dengan krisis 1998, likuiditas perbankan saat ini sangat kuat

Penarikan fee based income juga dilakukan bank lewat dari sisi kartu kredit maupun kartu debit. Untuk kartu kredit, ada bank yang mengenakan biaya untuk laporan tagihan lewat SMS di samping biaya iuran tahunan. 

Namun, Bank CIMB Niaga menegaskan tidak mengenakan biaya kepada nasabah atas laporan tagihan yang dikirimkan ke nasabahnya. Bank ini hanya mengenakan biaya tahunan, biaya over limit dan biaya bunga jika mencicil. " Biaya tahunan kartu kredt tergantung jenisnya. Tetapi ada juga jenis kartu yang bebas biaya tahunan," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga. 

Produk tabungan di bank ini juga tidak semuanya dikenakan biaya admin. Lani mengatakan, penarikan biaya dilakukan tergantung feature dan jenis tabungannya. Perseroan bisa mengratiskan biaya rata-rata transaksi sampai 20 kali per bulan. 

Sementara Bank Mandiri mengenakaan biaya dan bunga kartu kredit secara bervariasi tergantung jenis kartunya. "Adapun besar biaya notifikasi via SMS adalah sesuai dengan standar biaya pengiriman SMS di masing-masing provider," kata Rudi Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Untuk kartu debit berlogo GPN, Bank Mandiri mengenakan rata-rata biaya Rp 4.750 dan Rp 6.500 untuk kartu debit berlogo Visa.  Sedangkan fitur-fitur Mandiri Mobile yang dikenakan biaya antara lain transaksi transfer antar bank online Rp 6.500, transfer antar bank melalui Sistem Kliring Nasional (SKN) Rp. 2.900, dan transaksi pembayaran biller sekitar Rp 1.000  sampai Rp 3.500 per pembayaran. 

Aidil Akbar, Perencana Keuangan menilai cukup wajar jika mengenakan biaya atas layanan digital yang mereka tawarkan. "Karena bank butuh investasi juga untuk mengembangkan layanan digital. Mereka juga pasti butuh biaya untuk melakukan pemeliharaan dan mengembangkan fitur-fitur baru,"katanya.

Layanan gratis di awal yang ditawarkan layanan digital digital bank di awal merupakan cara mereka untuk membangun kebiasaan nasabahnya melakukan transaksi secara digital. Menurutnya, sudah sepantasnya jika bank mulai mencoba mengembalikan investasinya setelah kebiasaan nasabah itu terbangun. 

Aidil melihat biaya yang dikenakan bank atas layanan digital mereka masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya waktu dan transfortasi yang harus  dikeluarkan nasabah ketika harus ke ATM atau ke kantor cabang. "Sementara biaya-biaya yang dikenalkan bank saat memberikan laporan transaksi ke nasabah lewat SMS bukan masuk ke bank itu sendiri tapi masuk ke operator. Trasfer antar bank juga dikenakan biaya karena memang ada pungutan dari BI. Kita harus memahami hal itu," ujarnya. 

Untuk mensiasati agar tidak terlalu banyak biaya-biaya yang harus dikeluarkan saat menggunakan layanan bank, Aidil membagikan sejumlah tips. Pertama, jangan terlalu banyak punya rekening bank. Cukup satu saja atau maksimal dua. 

Kedua, kartu kredit juga cukup satu saja jika tidak punya kepentingan pergi ke luar negeri. Ketiga, gunakan rekening tabungan sebagai tempat transaksi dan jangan dipakai sebagai tempat menyimpan uang. 

Selanjutnya: Laba selisih kurs mendongkrak kinerja emiten-emiten ini, bagaimana nasibnya ke depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×