kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan kembangkan aplikasi properti untuk mendorong inovasi digital di segmen KPR


Senin, 13 September 2021 / 05:15 WIB
Perbankan kembangkan aplikasi properti untuk mendorong inovasi digital di segmen KPR

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus melakukan inovasi digital dalam pengembangan bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).  Digitalisasi tidak hanya dilakukan untuk mempermudah proses pengajuan KPR saja tetapi juga untuk memacu penjualan rumah. 

Untuk itu, sejumlah bank akan masuk ke bisnis platform digital properti yang menyediakan listing-listing properti dari pengembang sekaligus dengan proses pengajuan KPR. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya akan mengembangkan menambah anak usaha baru di bidang perusahaan teknologi properti yang akan mengelola platform digital properti. 

Saat ini, BTN telah memiliki situs btnproperti.com. Pendirian anak usaha teknologi properti itu ditujukan untuk mengkonversi situs ini menjadi paltform digital. "Kami bercita-cita membangun platform ini mirip seperti Zillow di Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi standar penetapan harga rumah di Indonesia ke depan," jelas Nixon L.P. Napitupulu, Wakil Direktur Utama BTN, Kamis (9/9).

Baca Juga: Pembiayaan sepeda motor oleh multifinance masih menurun

BTN akan menggandeng konsultan asing untuk mengembangkan platform ini. Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk masuknya investor asing dalam pengembangan platform tersebut ke depannya. Namun, BTN pada tahap pertama masih akan fokus dalam membahas teknik pengembangan platformnya dengan konsultan. 

Untuk bisa investasi pada perusahaan teknologi, BTN akan terlebih dulu memiliki anak usaha modal ventura. Perseroan saat ini sudah dalam tahap menuju finalisasi akuisisi Sarana Papua Ventura, cucu usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

Nixon mengatakan, perusahaan modal ventura  tersebut sudah tidak memiliki operasional sehingga biayanya tidak terlalu besar hanya sekitar Rp 5 miliar- Rp 6 miliar. "Ini bisa dibilang kosongan karena sudah lama tidak dipakai karena memang BTN hanya butuh cangkang saja.  Karena tak ada isu operasional dan portofolio yang harus membutuhkan due diligence, seharusnya transaksinya bisa lebih cepat," imbuhnya.

PT Bank CIMB Niaga Tbk juga sedang mempersiapkan pengembangan aplikasi digital serupa yang akan dinamai KPR CIMB Niaga 4.0.  Perseroan nantinya akan bekerjasama dengan developer untuk menyediakan listing properti pada aplikasi tersebut. 

Baca Juga: Tak cuma bank besar, BPD juga berencana menggarap bisnis paylater

Mortgage and Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, aplikasi itu akan memudahkan orang untuk mencari rumah, melakukan simulasi budget dan kredit,  serta mengajukan KPR secara langsung lewat satu aplikasi. "Namun, saat ini kita baru persiapan pengembangan sistem dulu. Kemungkinan ini baru bisa diluncurkan tahun depan," kata Heinje pada KONTAN, Jumat (10/9).

Sedangkan inovasi yang sudah dilakukan adalah dengan meluncurkan aplikasi Octofriends. Ini merupakan aplikasi yang memungkinkan semua orang bisa mereferallkan orang lain untuk mengajukan KPR ke CIMB Niaga. Anggota yang sudah terdaftar pada aplikasi ini akan mendapatkan komisi ketika berhasil mereferalkan kenalannya untuk dapat kredit. 

Heintje  bilang, aplikasi ini sudah mulai diujicoba sejak setengah tahun lalu tetapi baru resmi diluncurkan di bulan Juli 2021. Dia mengaku total anggota Octofriends saat ini sudah mencapai 1.000 orang dan telah menyumbang pengajuan aplikasi KPR cukup besar ke CIMB Niaga. "Hingga saat ini booking yang datang dari aplikasi ini telah mencapai Rp 100 miliar per bulan," ungkapnya. 

Sementara PT Bank Mandiri Tbk baru saja meluncurkan aplikasi Rumah Idamanku (RIKu) untuk permudah nasabah dalam mencari hunian impian. Aplikasi ini dikembangkan bekerjasama dengan Pinhome.

EVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo menjelaskan langkah inovasi ini merupakan bentuk komitmen perseroan untuk secara aktif merespon perubahan perilaku konsumen dan memenuhi kebutuhan transaksi nasabah yang saat ini mulai beralih ke layanan digital. 

“Pandemi Covid-19 membuat nasabah menjadi sulit untuk mencari properti, ditambah lagi marketing properti mengalami keterbatasan ruang gerak karena adanya pembatasan aktivitas di berbagai wilayah. RIKu menjadi solusi yang tepat bagi nasabah yang ingin mencari hunian idaman dan juga membantu broker properti dalam memasarkan listing propertinya,” ujar Satyo 

Lewat aplikasi ini, Bank Mandiri optimistis penyaluran Mandiri KPR dapat turut memacu pertumbuhan yang diproyeksi mencapai Rp 45 triliun di akhir 2021.  Hingga Juli 2021, pembiayaan KPR Bank Mandiri sudah mencapai Rp 44 triliun.

Selanjutnya: Era bank digital, penjahat siber semakin mengincar pengguna mobile banking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×