Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank harus bekerja lebih keras tahun ini guna menjaga likuiditas terutama dalam menghimpun dana murah. Hal tersebut seiring dengan ekonomi di Tanah Air yang semakin membaik.
Berkurangnya dampak pandemi Covid-19 tentu akan semakin mendorong pemulihan ekonomi sehingga permintaan kredit pun meningkat. Karena itu, perbankan perlu menjaga likuiditas untuk menopang ekpansi kredit tahun 2022.
Apalagi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) bank umum konvensional tahun ini secara bertahap dari 3,5% menjadi 6,5% yang akan berdampak moderat terhadap likuiditas bank.
Dengan bunga simpanan yang masih mini di perbankan sejalan dengan era suku bunga acuan BI yang yang masih di level terendahnya saat ini, bank-bank besar tentu harus menyiapkan strategi menjaga loyalitas nasabah. Pasalnya, bank-bank ini juga harus bersaing dengan bank-bank digital yang juga gencar memberikan gimmick saat ini.
PT CIMB Niaga Tbk lebih memilih meningkatkan layanan untuk menjaga loyalitas nasabah. "Selama ini, kami usahakan tidak tergantung pada gimmick karena itu kurang berkelanjutan dampaknya," kata Lani Darmawan Presiden Direktur CIMB Niaga pada Kontan.co.id, Senin (7/3).
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Transaksi Pembayaran di Mesin EDC Perbankan Melesat
Selama ini, lanjut Lani, CIMB Niaga telah mempersiapkan digitalisasi layanan. Salah satunya lewat OctoMobile dan OctoClicks yang memberikan kemudahan dan simplicity, serta akan terus dikembangkan berdasarkan hasil survei terhadap kebutuhan nasabah.
"Dalam hal penghimpunan dana, kami terus konsisten di casa lewat saving account dari digital, payroll, community Syariah. Dan juga non ritel lewat cash management, digitalisasi Biz Channel dan maximization corporate operating account," kata Lani.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus menyelenggarakan program menarik bagi nasabah loyal untuk dapat terus menjaga kinerja penghimpunan dana dan mobile banking banking tahun ini, di samping terus meningkatkan digitalisasi.
Salah satunya, program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti yang telah berlangsung sejak 1 Agustus 2021 hingga 31 Januari 2022. Program undian rejeki BNI #GaPakeNanti ini terdiri dari dua jenis yaitu program undian regular yang diikuti seluruh nasabah tabungan BNI dengan grand prize dua unit Mobil Tesla Model 3.
Kemudian undian wirausaha yang diikuti nasabah BNI Taplus Bisnis dengan grand prize 2 (dua) unit Mobil Toyota Hilux Double Cabin, selain itu juga ada 17 unit mobil Toyota Raize Turbo dan 100 unit sepeda motor All New Honda PCX.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, nasabah yang bertransaksi dengan Kartu Debit BNI dan BNI Mobile Banking dan terus meningkatkan saldo tabungannya otomatis mendapatkan sejumlah BNI POIN+ yang dapat ditukarkan menjadi Kupon Undian.
"Total kupon undian yang terkumpul selama periode program adalah 19 juta kupon undian reguler dan 1 juta kupon undian wirausaha," kata Corina dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3). Dia menyebut, Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti telah mendorong pertumbuhan bisnis BNI selama tahun 2021.