kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang lawan NATO, Swedia sebut Rusia bisa jadi pemenang dengan merebut Eropa Utara


Rabu, 17 Maret 2021 / 12:21 WIB
Perang lawan NATO, Swedia sebut Rusia bisa jadi pemenang dengan merebut Eropa Utara
ILUSTRASI. Jet tempur Su-30SM, Su-34, dan Su-35S terbang dalam formasi di atas monumen selama parade udara pada Hari Kemenangan di Moskow, Rusia 9 Mei 2020. REUTERS/Tatyana Makeyeva

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Badan Penelitian Pertahanan (IFO) Kementerian Pertahanan Swedia menyatakan, dalam perang di Eropa Utara, Rusia bisa mengalahkan negara-negara Baltik, menunda pasukan NATO datang untuk membantu mereka dan mengamankan wilayah tersebut.

IFO melakukan simulasi perang untuk menentukan keseimbangan kekuatan di Eropa Tengah dan Utara, yang mereka sebut "skenario mimpi buruk", yang membuat Rusia menyerang Lituania melalui negara tetangganya, Belarusia. 

Simulasi itu mengasumsikan seluruh aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) akan terseret ke dalam konflik langsung yang belum pernah terlihat di benua itu sejak akhir Perang Dunia Kedua, tetapi penggunaan senjata nuklir dikecualikan.

"Di atas kertas, korelasi kekuatan memberi Rusia prospek yang baik untuk sukses, jika konflik bisa dipersingkat dan hasilnya diputuskan lebih awal," kata IFO dalam laporannya, seperti dikutip RT. 

Baca Juga: Patriot kurang mumpuni, Rusia sebut Arab Saudi berpotensi beli rudal S-400

Serangan mendadak yang memungkinkan tentara Rusia untuk menyelesaikan masalah di Baltik dan bergabung dengan pasukan yang ditempatkan di eksklaf Kaliningrad akan sangat penting, sebelum serangan udara jarak jauh AS, Inggris, dan Prancis tiba.

Di sisi lain, IFO berpendapat, peluang terbaik NATO untuk mencapai jalan buntu adalah menyangkal superioritas udara Rusia dan bertahan sampai pesawat tempur tiba. 

Faktor utama di balik kesuksesan Rusia

Namun, IFO menambahkan, "masalah bagi NATO adalah pasukan daratnya yang ringan, dengan artileri mereka yang lemah, memiliki peluang yang masuk akal akan bergantung pada dukungan udara terdekat". 

"Faktor utama di balik kesuksesan Rusia adalah keuntungan dalam inisiatif dan kejutan, jumlah, mekanisasi, dan, paling tidak, dalam volume dan jangkauan tembakan tidak langsung (seperti artileri dan amunisi jarak jauh lainnya)," sebut IFO.

Baca Juga: Moskow sebut negara Barat tidak berani serang langsung Rusia, ini alasannya

Awal pekan ini, para pejabat Rusia membantah klaim dari pensiunan jenderal Polandia, Waldemar Skrzypczak, yang memperingatkan, negeri beruang merah bisa melakukan manuver serupa dan mengalahkan pasukan NATO di Latvia, Lituania, dan Estonia hanya dalam dua hari.

Hanya, Anton Alikhanov, Gubernur Kaliningrad, mengecam gagasan bahwa Rusia sedang mencari penaklukan cepat. Menurutnya, Rusia tidak akan menerapkan rencana perang itu, "karena kami tidak ingin melukai tetangga kami".

“Berhenti menyusun strategi tentang siapa yang akan menyerang di mana dan tank mana yang akan melaju di atas batu paving mana. Kita perlu menangani masalah lain," kata Alikhanov, seperti dilansir RT.

“Kami memiliki program kerjasama lintas batas yang sangat baik dengan Polandia," imbuh dia.

Selanjutnya: Penjualan jet tempur Su-35 dan Su-57, Rusia siap negosiasi dengan Turki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×