Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit ke segmen komersial masih memiliki potensi untuk tumbuh di tahun ini walaupun perbankan disebut masih selektif dalam menyalurkan kredit komersial karena dampak terusan dari pandemi covid-19. Selama pandemi, kredit yang bertujuan untuk membiayai kegiatan usaha perorangan atau badan usaha ini mengalami penurunan tajam.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, perbankan masih akan selektif dalam menyalurkan kredit komersial karena dampak terusan dari pandemi dan juga perlambatan ekonomi masih membuat tekanan bagi sektor produktif.
"Tren hingga akhir tahun masih menunjukkan perlambatan dikarenakan perlambatan permintaan konsumen, hal ini juga bisa dilihat dari tren menurunnya harga-harga komoditas," ujar Trioksa kepada kontan.co.id, Minggu (4/6).
Trioksa menjelaskan, bahwa segmen komersial memang ditujukan untuk nasabah produktif yang menggerakkan sektor usaha termasuk di dalamnya segmen (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Baca Juga: Rasio Kredit Berisiko di Sejumlah Bank Menurun, Ini Penopangnya
Sementara PT Bank Central Asia (BCA) optimis total kredit komersial bisa tumbuh di kisaran 10%-12% pada tahun ini.
"Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan," ungkap EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn.
Hingga Maret 2023, kredit komersial dan UKM BCA meningkat 11,8% YoY mencapai Rp 211,1 triliun. Adapun khusus untuk kredit komersial adalah kredit yang memfasilitasi kegiatan usaha nasabah dengan plafon kredit di atas Rp 30 miliar hingga di bawah Rp 500 miliar.
Produk ini ditujukan bagi para mitra pelaku usaha yang membutuhkan pembiayaan modal kerja dan investasi.
Adapun, PT Bank Tabungann Negara (BTN) mencatatkan, total kredit yang telah disalurkan untuk segmen kredit komersial dengan plafon kredit Rp 5 miliar hingga Rp 500 miliar mencapai Rp 4 triliun hingga April 2023. Dari jumlah tersebut, realisasi terbesar disalurkan ke kredit konstruksi sekitar Rp 2,3 triliun.
Ramon Armando, Corporate Secretary BTN mengatakan, BTN menggarap penyaluran kredit bagi segmen komersial khususnya di sektor konstruksi yang terkait dengan ekosistem perumahan. Ia pun berharap kredit yang disalurkan ke sektor ini akan terus bertumbuh hingga akhir tahun.
Baca Juga: BNI Berniat Cari Pendanaan Non-Konvensional
Untuk diketahui kredit segmen komersial BTN diperuntukkan kepada nasabah dengan Badan Usaha dalam hal ini Perusahaan yang terdaftar secara hukum.
Badan usaha tersebut tidak terbatas kategori debitur UMKM ataupun Non UMKM dan dapat dari sektor ekonomi mana saja yang selanjutnya Bank akan melakukan Analisa kelayakan pembiayaan dalam pemberian kredit atas kebutuhan dari calon debitur tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News