Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif perpajakan yang diberikan pemerintah ke sektor properti yang sudah berlaku sejak Maret 2021 hingga Agustus mendatang sudah mulai berhasil mendongkrak pertumbuhan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di sejumlah bank.
Pemerintah memberikan insentif dengan membebaskan PPN untuk pembelian rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar dan pemotongan 50% PPN untuk rumah seharga Rp 2 miliar-Rp 2 miliar. Insentif hanya berlaku untuk rumah/apartemen yang akan bisa diserahterimakan dari Maret hingga Agustus 2021. Adapun besaran PPN pembelian rumah selama ini adalah 10%.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu bank yang sudah merasakan dampak dari insentif perpajakan tersebut meski baru sebulan berjalan. Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, KPR BRI tercatat tumbuh 2,06% pada kuartal I.
Baca Juga: Transaksi off-us kartu debit GPN meningkat sejak pertengahan Maret
"Kebijakan pembebasan pajak mulai cukup terasa meskipun belum begitu signifikan terhadap pertumbuhan KPR BRI. Adapun ticket size yang mendominasi KPR kami saat ini adalah harga di bawah Rp 1 miliar," kata Aest pada KONTAN, Selasa 913/4).
BRI berharap kebijakan pembebasan PPN tersebut dapat menjadi stimulus tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis KPP BRI. Tahun ini, perseroan menargetkan KPR bisa tumbuh di atas 10%.
Untuk mendorong pertumbuhan tersebut, BRI juga akan melakukan strategi lain dengan menggelar KPR Virtual Expo dan menawarkan suku bunga gimmick khusus musiman seperti program promo dengan tema lebaran.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga merasakan hal serupa. Pada kuartal I, bank ini berhasil melakukan pencairan KPR baru sebesar Rp 2,1 triliun sehingga total oustanding KPR bank ini mencapai Rp 36,43 triliun atau meningkat 5,2% year on year (YoY).
Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, pencairan tersebut ditopang oleh insentif pajak dari pemerintah dan juga dikombinasikan dengan pelonggaran loan to value (LTV) dan penurunan suku bunga.
Baca Juga: BCA Syariah teken kerja sama dengan Kemenag untuk pengelolaan setoran haji
"Dampak insentif PPN ini sudah cukup signifikan terutama untuk rumah di bawah Rp 2 miliar. Untuk pembelian rumah di atas Rp 2 miliar juga ada namun tidak banyak," ungkapnya.
Sebelumnya, CIMB Niaga menargetkan portofolio KPR tumbuh 6% tahun ini. Dengan adanya insentif pajak tersebut, perseroan menaikkan target tumbuh menjadi lebih dari 6%. Adapun pencairan kredit baru ditargetkan bisa mencapai sekitar Rp 8,5 triliun, naik dari 7,3 triliun pada 2020.
Selain dengan dorongan dari stimulus pemerintah itu, CIMB Niaga juga akan menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan KPR tahun ini. Salah satunya menggelar
Haya Online Festival bekerjasama dengan 15 developer besar. Kemudian, perseroan juga melanjutkan Octo Friend yakni program akuisisi nasabah lewat referral.