Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran baru Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mengalami peningkatan cukup pesat hingga November 2021. Hal ini sejalan dengan meningkatkan penjualan kendaraan, bahkan penjualan mobil mencapai rekor secara bulanan.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada November mencapai 87.435 unit atau meningkat 62,4% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY) dan melonjak 15,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan secara ritel mencapai 84.528 atau naik 9,8% dibanding bulan sebelumnya.
PT Bank Mandiri Tbk salah satu yang mencatatkan pencairan KKB cukup baik hingga periode tersebut. Penyaluran KKB bank ini selama sebelas bulan pertama tahun ini mencapai Rp 19 triliun atau meningkat 58,3% dari tahun 2020.
Namun, baki debet atau outstanding KKB perseroan baru meningkat sekitar 2% menjadi Rp 30,9 triliun karena di saat yang sama run off atau pembayaran/pelunasan kredit juga naik.
Baca Juga: Himbara siapkan strategi untuk mitigasi pembengkakan kredit bermasalah dari BUMN
EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, pihaknya optimis sampai akhir tahun baki debet KKB akan mencapai Rp 31,2 triliun. "Untuk mendorong KKB ini kita support lewat pameran online yang dilakukan anak usaha multifinance PT Mandiri Utama Finance (MUF) dan Mandiri Tunas Finance (MTF)," ungkapnya pada KONTAN, Rabu (15/12)
Tahun depan, Bank Mandiri masih optimis KKB bisa tumbuh baik seiring peningkatan mobilitas masyarakat dan juga peluncuran produk-produk baru yang dilakukan produsen mobil.
Susatyo mengatakan, pencairan baru tahun depan ditargetkan bisa mencapai Rp 22 triliun dan baki debet meningkat jadi Rp 33 triliun dari proyeksi Rp 31,2 triliun tahun ini.
Adapun tantangan KKB tahun depan menurut bank ini adalah insentif pajak yang diberikan pemerintah kemungkinan akan berakhir sehingga harga mobil akan kembali normal sehingga terlihat seolah-olah naik. Selain itu, suku bunga kredit juga diperkirakan akan naik di kuartal III seiring rencana The Fed naik suku bunga.
Baca Juga: Sequis Life gandeng J Trust Bank untuk luncurkan produk baru
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga menorehkan pertumbuhan baik di segmen KKB. Lani Darmawan Direktur Konsumer perseroan mengatakan, portofolio KKB lewat anak usahanya CNAF tumbuh sekitar 20% dan penjualan sendiri naik 42% YoY.
Tahun depan, CIMB Niaga optimis penyaluran KKB akan semakin membaik sejalan dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih dan terkendalinya pandemi Covid-19. "Jika stimulus pajak tetap berjalan dan ditambah regim suku bunga rendah saat ini masih berlanjut maka kami optimis KKB akan tetap tumbuh double digit," ujar Lani.
Sementara EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan performa baki debet KKB BCA terus membaik meskipun per September 2021 masih terkoreksi 7,6% YoY menjadi Rp 35,6 triliun.
Rata-rata bulanan permintaan KKB BCA sudah mendekati Rp 2 triliun. Namun, KKB memiliki tenor yang lebih pendek dibandingkan KPR sehingga pembayaran bulanan juga cukup tinggi dimana rata-ratanya mencapai sekitar Rp 2 triliun sehingga baki debet tercatat menurun.
Hera bilang, perpanjangan relaksasi pajak pada sektor properti dan otomotif juga turut menjaga daya beli masyarakat. Bersamaan dengan stimulus pemerintah, BCA menghadirkan KKB BCA Virtual Mall untuk memberikan penawaran khusus KKB bagi nasabah BCA.
"KKB BCA tetap aktif berinovasi dan menghadirkan KKB Virtual Mall dengan bunga menarik, yaitu 2.99% p.a untuk tenor 3 tahun. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dalam pembelian kendaraan bermotor dan penyaluran KKB BCA akan meningkat," pungkas Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News