kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil sejumlah APM melejit pasca relaksasi PPnBM


Jumat, 28 Mei 2021 / 09:20 WIB
Penjualan mobil sejumlah APM melejit pasca relaksasi PPnBM

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan relaksasi pajak memberikan dampak positif untuk permintaan produk Honda saat ini. 

"Secara total, penjualan mobil Honda yang mendapatkan relaksasi pajak meningkat di bulan Maret 265% dibandingkan Februari 2021 dan secara total penjualan retail meningkat 67%. Di bulan April penjualan HPM meningkat 2% dibandingkan Maret 2021," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Penjualan Honda saat ini terutama didorong produk-produk yang mendapatkan relaksasi PPnBM. Yusak mengungkapkan produk Honda dengan penjualan tertinggi masih diraih oleh Honda Brio, kemudian diikuti oleh Honda HR-V dan Honda Mobilio, dan Honda CR-V yang juga mengalami penyegaran pada awal tahun ini.

Saat ini tingkat produksi dan pasokan Honda diklaim masih normal, meskipun inden memang terjadi di beberapa model varian tertentu. "Saat ini kami terus memonitor kondisi, mengoptimalkan kapasitas produksi, dan mempercepat proses delivery ke dealer-dealer sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu," tegasnya. 

Setali tiga uang, Nissan juga turut kecipratan berkah dari kebijakan relaksasi PPnBM. 

Julian Olmon, Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia mengatakan produk Nissan yang mendapatkan relaksasi PPnBM adalah Nissan Livina. Adapun penjualan retail mengalami peningkatan. Namun sayang, Julian belum bisa buka-bukaan mengenai penjualan Livina selama masa relaksasi ini dilaksanakan. Katanya, saat ini masih dalam tahap perhitungan oleh manajemen. 

Melansir data Gaikindo penjualan Nissan pada bulan April 2021 sebesar 602 unit atau tumbuh 77,6% dibandingkan April 2020 yang sebesar 339 unit. "Kami berusaha untuk meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk bulan ini masih belum ada kendala produksi," jelasnya. 

Selanjutnya: Supaya lebih efektif dan efisien, pemerintah berencana melebur PPnBM dan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×