kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik Semakin Diminati Pelaku Bisnis SPBU


Jumat, 21 Januari 2022 / 07:15 WIB
Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik Semakin Diminati Pelaku Bisnis SPBU

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan infrastruktur kendaraan listrik semakin diminati oleh berbagai pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Tidak hanya perusahaan pelat merah, badan usaha swasta juga turut terlibat dalam pengembangan  infrastruktur kendaraan listrik di dalam negeri.

Shell Indonesia misalnya, saat ini telah mengoperasikan 3 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Stasiun pengisian yang dinamai Shell Recharge  ini tersebar di 3 titik, yakni Pluit, Antasari, dan Jagorawi.

Shell Recharge menawarkan pengisian daya cepat (fast charging) 50kW dengan kemampuan pengisian daya dari 0 hingga 80% hanya dalam waktu 20-30 menit. 

“Untuk menggunakan fasilitas Shell Recharge, pelanggan dapat membeli paket Recharge untuk mendapatkan kopi serta makanan ringan dengan harga khusus senilai Rp 85.000 di Shell Select deli2go, dan melakukan pengisian daya kendaraan listrik selama 30 menit secara gratis tanpa dikenakan biaya tambahan,” terang Deputy Director dan Vice President Network Shell Mobility Indonesia,  Ingrid Siburian kepada Kontan.co.id (20/1).

Saat ini, Shell membuka peluang untuk kembali menambah jumlah SPKLU. Ingrid bilang, Shell menyambut baik peluang untuk menghadirkan lebih banyak instalasi pengisian daya kendaraan listrik dalam waktu dekat melalui kolaborasi dengan mitra-mitra strategis.

Baca Juga: Sejumlah Konglomerasi Besar Berebut Tender Proyek Bateri EV India US$ 2,4 Miliar

“Hal ini sejalan dengan strategi “Powering Progress” Shell yang dicanangkan secara global untuk mempercepat transisi perusahaan menuju bisnis energi dengan emisi nol bersih di tahun 2050, seiring perkembangan pasar dan tren masyarakat,” imbuh Ingrid.

Belum ketahuan berapa target penambahan jumlah SPKLU yang ingin dikejar oleh Shell. Namun, secara global, Shell memang memiliki target untuk mengembangkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik hingga 500.000 titik pengisian daya di tahun 2025.

Tidak ketinggalan, Pertamina juga telah memantapkan niatnya untuk terus melakukan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan terus melakukan  stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU). 

Dalam rencana perusahaan, Pertamina berniat mengembangkan hingga 391 unit SPBKLU pada tahun 2024 mendatang. Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting mengatakan, setelah Jakarta, fasilitas-fasilitas penukaran baterai  terutama akan tersebar di area Bali, Semarang, Surabaya, Bandung sesuai perkembangan permintaan yang berpusat di area-area tersebut.

“Dalam pengembangan SPBKLU ini, kami mengutamakan skema partnership sehingga bisa melakukan sharing informasi, teknologi dan biaya investasi,” ujar Irto kepada Kontan.co.id (20/1).



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×