kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Penerimaan pajak seret, praktik ijon pajak bakal dilakukan?


Sabtu, 21 November 2020 / 07:15 WIB
Penerimaan pajak seret, praktik ijon pajak bakal dilakukan?

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

Sebagai catatan, data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 menunjukkan, hingga September 2020, penerimaan pajak tahun baru mencapai Rp 720,62 triliun, atau setara 62,61% dari outlook akhir tahun yang ditargetkan senilai Rp 1.198,82 triliun.

Realisasi penerimaan pajak itu juga menunjukkan pertumbuhan negatif 16,86% year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu yakni Rp 902,79 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dengan adanya tren penerimaan pajak yang loyo, kemungkinan tidak bisa mencapai target akhir tahun. Proyeksi ini sejalan dengan dampak pelemahan perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

“Penemerimaan pajak rendah karena memang kontraksi dan ini pun masih ada risiko tidak tercapai akibat kondiis dan korporasi maupun masyarkat, betul-betul tertekan seperti statistik yang kita lihat di tahun ini,” kata Menkeu dalam acara Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja Bidang Perpajakan, Kamis (19/11).

Selanjutnya: Begini upaya Ditjen Pajak kejar penerimaan pajak tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×