Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Prof Tim Dafforn, dari Fakultas Biosains Universitas, mengatakan: ”Kami telah bekerja untuk mendeteksi virus corona selama berbulan-bulan.” “Dalam pengalaman saya mengembangkan tes genggam untuk berbagai hal lain, saya belum pernah melihat yang seperti ini.”
“Untuk mendeteksi gen virus secepat ini, dalam waktu kurang dari lima menit, cukup revolusioner. Pada sejumlah kesempatan kami pikir ini tidak mungkin.”
Dia memuji mahasiswa PhD Jake Carter karena memimpin terobosan dengan bekerja 'luar biasa' melalui pandemi. “Dia bilang dia ingin membuat perbedaan, dan membuat tes Covid, dia pergi ke lab sendiri dan, meskipun kami memberikan dukungan intelektual, dia luar biasa. Dia memanfaatkan keluarganya untuk membantunya, dengan analisis data oleh ayahnya, yang menjalankan perusahaan IT.” kata Prof Dafforn.
Profesor Beggs juga bekerja untuk Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial yang mengevaluasi tes diagnostik untuk Pemerintah. Menurutnya, salah satu perjuangan besar saat ini adalah tidak ada tes virus corona yang cukup cepat untuk menguji orang-orang yang tiba di suatu tempat.
Baca juga: Ini peringatan operator bursa efek bagi influencer yang pamer saham
Kemudian memberi mereka hasilnya di tempat - baik di tempat kerja, atau memasuki tempat. “Meskipun teknologinya masih pada tahap awal, ini terbukti sebagai yang tercepat, berdasarkan ketepatan hasilnya.” “Pekerjaan saya sekarang adalah menyiapkannya bagi siapa saja yang memerlukannya. Itulah tantangan saya sekarang.”
Para ilmuwan membayangkan tempat-tempat komunitas dan rumah sakit akan memiliki kotak pemrosesan untuk menganalisis sampel test. Semua bisa melakukan test secara mandiri mulai dari staf atau anggota masyarakat atau pasien.
“Orang yang diuji akan meludah ke dalam tabung berisi substansi kimia khusus di dalamnya, kemudian menutup tabung dan memasukkannya ke dalam mesin uji portabel. Mereka tinggal menekan sebuah tombol dan dalam dua menit atau lebih mesin akan berbunyi seperti microwave dengan hasilnya,” kata Prof Beggs.