kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian terbaru, inilah orang yang berisiko tinggi mengalami long Covid


Selasa, 27 Juli 2021 / 05:10 WIB
Penelitian terbaru, inilah orang yang berisiko tinggi mengalami long Covid

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Long covid bisa terjadi pada pasien Covid-19. Siapa yang berisiko tinggi terkena long covid?

Long covid adalah gejala Covid-19 yang berlangsung lama lebih dari 4 minggu. Sedangkan pada Covid-19 biasa, gejala tersebut akan sembuh sekitar 2 minggu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah total kasus Covid-19 telah melampaui 190 juta secara global, dengan jumlah kematian mencapai 4 juta. Seiring berkembangnya pandemi Covid-19, infeksi SARS-CoV-2 juga dapat menyebabkan penyakit yang berkepanjangan pada beberapa orang.

Sebagian besar individu dengan Covid-19 mengalami gejala ringan hingga sedang dan pulih dalam 2-3 minggu setelah timbulnya gejala. Namun, sebagian individu cenderung mengalami gejala persisten lebih dari 4 minggu setelah terkena Covid-19.

Melansir dari Medical News Today, individu dengan kondisi ini dapat mengalami penyakit yang berkepanjangan, terlepas dari keparahan gejala selama fase akut infeksi. Meskipun presentasi gejala bervariasi di antara mereka dengan bentuk penyakit ini, gejala umum dari long Covid-19 meliputi kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan depresi.

Sekitar 1 dari 5 orang cenderung mengalami gejala long Covid-19 setelah 5 minggu. Selain itu, gejala ini bertahan lebih dari 12 minggu pada sekitar 10 persen dari semua orang dengan infeksi SARS-CoV-2.

Baca juga: Ini syarat sembuh pasien Covid-19, tak perlu lagi swab PCR

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Birmingham, Inggris menganalisis 27 studi tentang long Covid-19 untuk menggambarkan gejala long Covid-19 yang paling umum dan mencari tahu mengenai prediktor awal. Para peneliti juga meninjau literatur untuk mengidentifikasi komplikasi yang terkait dengan long Covid-19 dan praktik manajemen perawatannya.

Mereka mencatat bahwa salah satu tantangan dalam meneliti seseorang dengan long Covid-19 adalah luasnya gejala yang telah dilaporkan orang dan yang telah diterbitkan dalam literatur. Tinjauan sistematis yang mereka lakukan memungkinkan untuk menggabungkan hasil penelitian sebelumnya tentang long Covid-19 untuk menghasilkan perkiraan prevalensi gejala yang paling umum.

Para peneliti menggunakan ini untuk mengembangkan kuesioner beban gejala untuk long Covid-19 yang secara holistik menilai berbagai gejala yang berpotensi sambil memberikan ukuran objektif dari dampak dan gejalanya pada kehidupan masyarakat. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Royal Society of Medicine.

Tanda awal seseorang berpotensi alami long Covid

Untuk mengidentifikasi gejala dan prediktor paling umum dari long Covid-19, para peneliti terlebih dahulu melakukan pencarian literatur untuk menemukan studi yang melibatkan individu dengan kondisi tersebut. Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan tentang prevalensi berbagai gejala long Covid dari 27 penelitian untuk mendapatkan perkiraan yang lebih kuat dari gejala yang paling umum.

Mereka menemukan bahwa kelelahan, kesulitan bernapas, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, serta perubahan indra penciuman dan perasa adalah beberapa gejala yang paling umum selama sakit. Para peneliti juga sering mengamati gangguan tidur dan gejala kognitif, seperti masalah memori dan konsentrasi, pada individu dengan kondisi ini.

Menariknya, seseorang yang terinfeksi Covid-19 ringan ataupun berat dapat mengalami long Covid. Satu studi juga menemukan bahwa individu yang menunjukkan lebih dari lima gejala selama minggu pertama penyakit memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkannya. Faktor lain yang terkait dengan peningkatan risiko pengembangan long Covid-19 adalah usia yang lebih tua, jenis kelamin, dan komorbid.

Dampak long Covid bagi kehidupan sehari-hari

Para peneliti juga menemukan bahwa long Covid berdampak negatif pada kualitas hidup subjektif, kesehatan mental, dan pekerjaan pada sejumlah besar peserta. Mayoritas peserta dalam studi melaporkan sendiri penurunan kualitas hidup, bahkan berbulan-bulan setelah terinfeksi Covid-19.

Sebuah artikel mengatakan, 1 dari 4 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 akut memiliki gejala kecemasan atau depresi pada 6 bulan setelah timbulnya gejala. Sebuah studi terpisah menemukan bahwa individu yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 akut berada pada peningkatan risiko gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Baca juga: Kenali long covid, ciri-ciri serta cara mencegah dan mengatasinya

Dukungan sosial yang tidak memadai, stigmatisasi, jenis kelamin perempuan, dan jumlah gejala yang berkepanjangan terkait dengan gejala PTSD yang parah. Komplikasi yang melibatkan banyak sistem organ, termasuk sistem pernapasan, gastrointestinal, kardiovaskular, dan saraf, diketahui terjadi selama fase akut Covid-19.

Mirip dengan infeksi akut, para peneliti menemukan bahwa sejumlah besar individu dengan Covid-19 mengalami peradangan jantung, gangguan fungsi paru-paru, kelainan terkait paru-paru lainnya, penurunan fungsi ginjal, dan kelainan neurologis pada 2-3 bulan setelah timbulnya gejala atau keluar dari rumah sakit.

Itulah tanda dan gejala pasien Covid-19 bakal mengalami long covid. Tak perlu khawatir jika mengalami long covid, karena pasien tetap bisa sembuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Awal Seseorang Berpotensi Terkena Long Covid-19",


Penulis : Galih Pangestu Jati
Editor : Galih Pangestu Jati

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pasien Covid-19 harus tahu, ini tanda akan mengalami long covid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×