Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang kawasan industri terpadi modern Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengatakan bahwa hingga semester I 2023 pendapatan dari penjualan lahan industri masih menjadi kontributor utama Perseroan.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS menuturkan segmen industri masih menjadi segmen utama yang menyumbang sebesar Rp 736 miliar atau sekitar 76% dari total pendapatan usaha.
"Pada paruh pertama tahun 2023 ini, sektor utama yang berkontribusi terhadap penjualan lahan industri yang kami catatkan sebagai pendapatan, adalah sektor data center, sektor peralatan rumah tangga dan sektor automotive atau autorelated,” ujar Tondy kepada Kontan, Selasa (8/8).
Sebagai informasi, DMAS meraih laba bersih sebesar Rp 599,88 miliar pada semester 1 2023, atau tumbuh 9,2% dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp 660,04 miliar. Sementara itu, pendapatan usaha turun 9,27% dibanding semester 1 2022 menjadi Rp 968,64 miliar.
Baca Juga: Adaro Minerals (ADMR) Pertahankan Target Operasional pada Tahun Ini
Pemicunya, penjualan lahan industri yang menjadi kontributor utama pendapatan DMAS turun 14,3% menjadi Rp 736,12 miliar. Lebih lanjut, penjualan properti komersial terkoreksi 75,3% yang tersisa Rp 43,55 miliar. Segmen komersial menyumbang sebesar 4,50% dari total pendapatan usaha. Di sisi lain, penjualan rumah melejit 695% menjadi Rp 175,75 miliar.
"Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian," imbuhnya.
Tahun ini, perseroan telah memiliki enquiry lahan seluas 90 ha. Adapun permintaan dari sektor pusat data mendominasi sebesar 40 ha - 45 ha dan sisanya bervariasi dari otomotif, pergudangan, bahan kimia, logistik, dan F&B.
Sejauh ini, kawasan industri milik DMAS di Greenland International Industrial Center (GIIC) telah memiliki sekitar 170 tenant. Beberapa di antaranya adalah Suzuki, Hyundai Motors, Mitsubishi Motors, SAIC GM Wuling, Astra Honda Motors, Kalbe, Maxxis, dan Kohler. Sementara untuk pusat data terdapat 14 tenant, baik lokal maupun global.
"DMAS menuturkan saat ini berbagai segmen industri telah membeli lahan industri Perseroan di GIIC. Di antaranya adalah industri otomotif dan turunannya, logistik, makanan dan minuman, farmasi, dan akhir-akhir ini data center," jelasnya.
Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) Bukukan Pendapatan Rp 1,83 Triliun pada Semester I
DMAS juga berencana menambah tabungan lahan (landbank). Hal ini seiring lahan yang dapat dikembangkan akan habis dalam 4 tahun sampai 5 tahun mendatang.
Adapun akuisisi lahan direncanakan hingga 350 ha dalam jangka menengah-pendek. Dalam akuisisi tersebut pihaknya memperkirakan harga tanah sekitar Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News