kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran turun, begini proyeksi lelang SBN di sisa tahun 2021


Kamis, 19 Agustus 2021 / 10:45 WIB
Penawaran turun, begini proyeksi lelang SBN di sisa tahun 2021

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penawaran lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar Rabu (18/8) terlihat turun. Mengingat, jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 77,07 triliun.  

Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk ini lebih rendah jika dibandingkan lelang SUN yang digelar sebelumnya. Pada Selasa (3/8), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun.

Head of Fixed Income BNI Fayadri mengungkapkan, walau jumlah penawaran dalam lelang SUN kali ini lebih mini daripada sebelumnya, namun prospek lelang surat berharga negara (SBN) di sisa tahun ini masih positif. 

Ke depan, Fayadri bilang, jumlah penawaran yang masuk masih akan dipengaruhi oleh kondisi likuiditas dan appetite investor. Dari sisi likuiditas investor, terutama perbankan, sampai akhir tahun ini sepertinya masih cukup banyak yang bisa dialokasikan pada lelang obligasi ini. 

Sementara untuk besaran jumlah penawaran yang akan dimenangkan pemerintah, tentunya akan sangat dipengaruhi hasil kalkulasi terhadap kondisi pasar (besaran yield yang diminta investor) serta alternatif sumber pembiayaan lain yang dapat dioptimalkan pemerintah. 

“Sampai akhir tahun ini diperkirakan jumlah penawaran yang masuk pada setiap pelaksanaan lelang masih akan lebih tinggi dibanding target indikatif maupun target maksimal dari pemerintah karena obligasi pemerintah kita masih menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para investor,” tegas dia kepada Kontan.co.id, kemarin.

Baca Juga: Hasil lelang SUN: Penawaran masuk Rp 107,78 triliun, pemerintah serap Rp 30 triliun

Lebih lanjut, Fayadri mengatakan, sebenarnya jumlah penawaran yang masuk pada pelaksanaan lelang kemarin dipengaruhi oleh sikap wait and see yang diambil investor jelang rilis FOMC Meeting Minutes. 

“Dari FOMC Meeting Minutes ini biasanya investor akan mendapatkan informasi mengenai arah kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan berdampak terhadap pasar keuangan global, termasuk pasar obligasi,” kata Fayadri.

Asal tahu saja, dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 30 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini di bawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah. Adapun, target indikatif dari lelang kali ini sebesar Rp 33 triliun.

Terkait penyerapan yang di bawah target, Fayadri bilang, hal ini sejalan dengan strategi pragmatis, fleksibel namun tetap prudent sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Apalagi, saat ini pemerintah juga masih punya alternatif lain seperti Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan APBN.

Terkait besaran yield yang dimenangkan pada lelang tersebut, Fayadri bilang, sudah kompetitif dan sesuai dengan kondisi pasar. Pasalnya, pasca pengumuman lelang, di pasar sekunder terlihat investor masih memburu obligasi yang di lelang tersebut.

Selanjutnya: Investor wait and see, jumlah penawaran masuk pada lelang SUN turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×