kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penambahan kasus corona global dari 50 juta menjadi 60 juta hanya butuh 17 hari


Kamis, 26 November 2020 / 14:35 WIB
Penambahan kasus corona global dari 50 juta menjadi 60 juta hanya butuh 17 hari

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Penghitungan global kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai 60 juta pada hari Rabu (25/11/2020). 

Sementara itu, Amerika Serikat melaporkan rekor jumlah pasien rawat inap. Pejabat di Amerika Serikat, negara yang paling parah terkena dampak di dunia, mendesak warga Amerika untuk tinggal di rumah selama liburan Thanksgiving yang akan datang. Pasalnya, jumlah pasien Covid-19 yang melonjak menyebabkan tenaga medis kewalahan.

Mengutip Reuters, Amerika Serikat telah melaporkan 1 juta kasus Covid-19 baru dalam waktu kurang dari seminggu. Hal ini menjadikan total infeksi yang dilaporkan menjadi lebih dari 12,5 juta dan jumlah kematian menjadi 260.000. Secara global, infeksi mencapai 60,005 juta dan angka kematian mencapai 1,4 juta kasus. 

Analisis data Reuters menunjukkan tingkat infeksi baru meningkat secara global. Hanya butuh 17 hari untuk beralih dari 50 juta kasus menjadi 60 juta, dibandingkan dengan 21 hari yang dibutuhkan dari 40 juta menjadi 50 juta. Sekitar 580.000 kasus telah dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir. 

Baca Juga: Korea Selatan laporkan lebih dari 500 kasus virus corona baru, tertinggi sejak Maret

Di Eropa, 1 juta kasus baru tercatat hanya dalam lima hari, dengan total lebih dari 16 juta kasus, termasuk 365.000 kematian.

Pemerintah di seluruh Eropa sedang berjuang untuk memberlakukan pembatasan pada kehidupan publik sambil mengizinkan keluarga untuk merayakan Natal tanpa memicu wabah lebih lanjut.

Baca Juga: Petunjuk terbaru WHO hadapi Covid-19: Aktifitas fisik segala usia dan kondisi

Sementara itu, saat penguncian nasional di Inggris akan berakhir minggu depan, sejumlah negara Eropa mulai Jerman, Spanyol, dan Italia telah mengumumkan pembatasan selama periode liburan, termasuk pembatasan tamu yang datang ke rumah.

Wilayah Amerika Latin memiliki jumlah angka kematian tertinggi yang dilaporkan di dunia, mewakili sekitar 21% dari semua kasus global dan lebih dari 31% dari semua kematian global yang dilaporkan. 

Brasil pada pekan lalu bergabung dengan Amerika Serikat dan India sebagai satu-satunya negara yang mencatat lebih dari 6 juta infeksi. Dengan hampir 170.000 kematian yang dikonfirmasi, Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jateng meledak, simak cara merawat pasien corona di rumah

Sedangkan India tetap menjadi negara yang terkena dampak terburuk kedua di dunia dengan hampir 9,2 juta kasus. India terus melaporkan perlambatan dalam kasus baru dalam beberapa pekan terakhir. Negara ini telah melaporkan rata-rata sekitar 44.000 kasus sehari selama seminggu terakhir, jauh turun dari puncak di bawah 97.900 kasus pada pertengahan September.

Negara-negara Asia Pasifik seperti China, Korea Selatan, Singapura, Australia dan Selandia Baru telah menunjukkan langkah-langkah yang cepat, lokal, dan intrusif dapat secara efektif menekan penyebaran wabah.

Selanjutnya: Warga AS abaikan anjuran tinggal di rumah saat liburan Thanksgiving

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×