Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga memprediksi bahwa kredit sindikasi masih prospektif tahun ini terutama dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sektor agribisnis. Meskipun bank ini akan fokus menyasar segmen UMKM, namun perseroan juga akan tetap akan berpartispasi dalam pasar sindikasi.
"Tahun 2021, BRI masih akan berpartisipasi dalam sindikasi dengan tetap memperhatikan komposisi segmen korporasi maksimal 20% dari portofolio BRI dan fokus pada bisnis yang memiliki potensi value chain besar," kata Aestika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI.
Saat ini, BRI telah memiliki 13 pipeline proyek sindikasi dengan proyeksi keikutsertaan BRI sekitar Rp 21 triliun. Aestika bilang, dari total 12 proyek sindikasi yang diikuti dengan partispasi senilai Rp 16,4 triliun, BRI mampu menghasilkan fee based income sebesar Rp 182 miliar.
BCA juga akan terus berupaya mendukung pembangunan infrastruktur pemerintah dan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kredit sindikasi bersama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam rangka menggerakkan roda perekonomian nasional.
Namun, Raymon Yonarto Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, pihaknya tidak memiliki target spesifik dalam penyaluran sindikasi. Total sindikasi yang diikuti BCa tahun lalu senilai Rp 37,3 triliun disalurkan ke sektor pembangkit energi dan tenaga listrik, infrastruktur sarana angkutan, prasarana umum, properti dan konstruksi, transportasi dan logistik dan lain-lain.
Selanjutnya: Simak Rencana Besar Pemerintah untuk Bank BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News