Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah memperpanjang Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakatan (PPKM) Jawa Bali mulai 25 Januari-8 Februari 2021. Bersamaan itu, jumlah zona merah corona berkurang pada akhir Januari 2021. Namun jumlah zona merah corona tersebut masih tinggi.
Mengutip laman Covid19.go.id, hingga Minggu (31/11) jumlah zona merah corona di Indonesia turun menjadi 63 kabupaten/kota. Jumlah zona merah corona tersebut turun dari pekan sebelumnya yang mencapai ada 92 daerah.
Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah setiap hari. Namun penambahan kasus positif dalam sepekan terakhir tak setinggi pekan sebelumnya yang berkali-kali mencatat rekor harian.
Berdasarkan pengumuman laman Covid19.go.id, hingga Selasa (2/2) ada tambahan 10.379 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.099.687 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 12.848 orang sehingga menjadi sebanyak 896.530 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 304 orang menjadi sebanyak 30.581 orang.
Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan
Zona merah corona terbanyak masih berada di Jawa Tengah yang mencapai 12 kabupaten/kota. Namun, jumlah zona merah corona di Jawa Tengah tersebut berkurang cukup banyak dari pekan sebelumnya yang mencapai 18 wilayah. Pekan sebelumnya, zona merah corona di Jawa Tengah mencapai 21 daerah.
Penurunan jumlah zona merah corona juga terjadi Jawa Timur yang kini hanya ada dua kabupaten yakni Madiun dan Trenggalek. Pekan sebelumnya, zona merah corona di Jawa Timur tersebar di 7 wilayah, yakni Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan, dan Blitar,
Lalu, sejumlah provinsi juga sudah tidak memiliki daerah berstatus zona merah corona. Daerah tersebut antara lain Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Pekan lalu, zona merah corona di Sumatera Utara di Kota Medan. Sedangkan zona merah corona di Sumatera Selatan pada 24 Januari 2021 adalah di Kota Prabumulih.
Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 31 Januari 2021:
Zona Merah Corona di Sulawesi Utara
- Minahasa
- Kota Manado
- Kota Bitung
- Kota Tomohon
- Kota Kotamobagu
Baca zona merah corona lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Sulawesi Tenggara
- Kolaka Utara
- Donggala
Zona Merah Corona di Sulawesi Tengah
- Morowali Utara
Zona Merah Corona di Sulawesi Barat
- Polewali Mandar
- Majene
Zona Merah Corona di Papua
- Kota Jayapura
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Timur
- Belu
- Flores Timur
- Manggarai Barat
- Kota Kupang
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Barat
- Sumbawa
- Kota Mataram
- Kota Bima
Zona Merah Corona di Lampung
- Kota Bandar Lampung
- Lampung Timur
Zona Merah Corona di Kalimantan Utara
- Kota Tarakan
- Kota Balikpapan
- Kota Bontang
Zona Merah Corona di Kalimantan Selatan
- Kotabaru
- Kota Banjarbaru
Baca daftar zona merah lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Jawa Timur
- Trenggalek
- Madiun
Zona Merah Corona di Jawa Tengah
- Pemalang
- Brebes
- Kota Surakarta
- Kota Semarang
- Banyumas
- Purworejo
- Sukoharjo
- Wonogiri
- Sragen
- Pati
- Jepara
- Kendal
Zona Merah Corona di Jawa Barat
- Ciamis
- Indramayu
- Karawang
- Bekasi
- Kota Bogor
- Bogor
- Garut
- Kota Cirebon
Zona Merah Corona di DKI Jakarta
- Jakarta Utara
- Jakarta Barat
- Jakarta Selatan
- Jakarta Timur
- Jakarta Pusat
Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bantul
- Sleman
- Kota Yogyakarta
Zona Merah Corona di Banten
- Kota Tangerang
- Kota Tangerang Selatan
Zona Merah Corona di Bali
- Jembrana
- Tabanan
- Badung
- Gianyar
- Bangli
- Kota Denpasar
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Berapa dosis kebutuhan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh dari corona?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News